Pandemi virus Corona membuat sektor pariwisata menurun karena hilangnya kunjungan wisatawan. Ada sederet langkah yang disiapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk wisata nasional.
Bukan rahasia lagi pandemi membuat sektor pariwisata menurun dari segi jumlah kunjungan, terutama wisatawan mancanegara. Namun begitu kunjungan wisatawan Nusantara mulai menggeliat kembali setelah mulai diberlakukannya pelonggaran PSBB oleh pemerintah.
Tadinya jumlah wisatawan nusantara tahun ini diprediksi mencapai 310 juta, namun faktanya menyusut sampai 61 persen di berbagai destinasi lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum COVID-19, jumlah wisatawan Nusantara tahun 2020 diprediksi 310 juta, namun karena pandemi jadi hanya sekitar 120 sampai 140 juta. Namun di 2021 diprediksi akan naik lagi menjadi 190 juta," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari di gelaran MarkPlus Conference 2021 yang digelar virtual.
Menyikapi kondisi sekarang, Kemenparekraf mempersiapkan beberapa langkah menghadapi pandemi.
"Pada New Normal kita menjalankan protokol kesehatan di destinasi wisata. kita membuat panduan-panduan menjalankan protokol CHSE (Clean, Health, Safety, Environment) untuk hotel, ekonomi kreatif, restoran, destinasi wisata dan semua yang berhubungan dengan sektor wisata. Kami punya program bagi yang yang punya usaha pariwisata, bisa akses CHSE dan ada sertifikasi gratis dari kami. Jika usahanya lulus sesuai kriteria, maka akan disertifikasi, jika tidak kami akan memberi tahu apa penyebabnya," tambah Hari.
Hari juga memaparkan kegiatan pemulihan yang dilakukan Kemenparekraf. Salah satunya dengan memberikan dukungan program CHSE.
"Kita mendukung CHSE dengan membangun komponen yang berhubungan dengan kesehatan, kebersihan, keamanan dan lingkungan. Seperti membangun toilet dan tempat mencuci tangan. Juga kita membantu meningkatkan sarana di tempat wisata," tambahnya.
"Kita juga memberikan stimulus berupa hibah pariwisata yang kita berikan untuk membantu peningkatan dalam mendapatkan kepercayaan dari wisatawan yang datang ke daerah-daerah," ujarnya.
Tahun ini sebelum pandemi Kemenparekraf menargetkan 18 juta wisatawan mancanegara berkunjung di Indonesia. Namun jumlah itu terkoreksi menjadi hanya sekitar 2,8 juta sampai 4 juta saja. Itu pun dengan catatan, 2,8 juta sudah masuk Indonesia dari Januari sampai Maret 2020 atau sebelum pandemi.
"Tahun lalu bisa mencapai 16 juta wisatawan mancanegara. Kami prediksi jumlah itu baru akan tercapai lagi pada 2024. Jadi pertumbuhannya akan merangkak. Makanya wisatawan Nusantara menjadi tumpuan destinasi wisata di Indonesia, karena mereka rebound-nya lebih cepat setidaknya di tahun depan," paparnya.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!