Maskapai Jepang Beri Apresiasi Penumpang yang Tak Makan di Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Maskapai Jepang Beri Apresiasi Penumpang yang Tak Makan di Pesawat

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 12 Des 2020 14:19 WIB
Japan Airlines (JAL)
Maskapai Jepang, Japan Airlines Foto: Getty Images/Teka77
Tokyo -

Isu makanan yang terbuang jadi masalah di dunia penerbangan. Terkait itu, maskapai Jepang ini beri apresiasi bagi penumpangnya yang tak makan di pesawat.

Adalah Japan Airlines atau yang akrab dikenal sebagai JAL, maskapai Jepang yang menghadirkan inovasi tersebut. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Sabtu (12/12/2020), maskapai itu bahkan menghadirkan opsi melewatkan makanan bagi penumpangnya seperti diberitakan media Business Traveller.

Inovasi yang dihadirkan oleh maskapai JAL itu bertujuan untuk mengurangi makanan sekaligus sisa makanan yang terbuang dalam setiap penerbangannya. Termasuk juga mengurangi biaya pembuatan dan membuat industri penerbangan lebih ramah lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari yang sudah-sudah, kami menemukan kalau sejumlah konsumen memilih untuk melewatkan makanan yang berujung pada sampah sisa makanan. Kami terus meninjau ulang masukan dari konsumen dan menentukan apakah akan memperbanyak layanan ini atau tidak di masa depan," ujar juru bicara JAL.

Diketahui, inovasi bagi penumpang untuk melewatkan makan di pesawat itu tersedia untuk penerbangan JAL dari Bangkok menuju Haneda di Jepang. Traveler yang ingin memilih opsi tersebut, sebelumnya wajib melakukan pengisian data maksimal 25 jam sebelum waktu keberangkatan.

ADVERTISEMENT

Rute Bangkok ke Haneda itu dipilih sebagai percobaan, di mana maskapai JAL mengoperasikan enam penerbangan setiap minggunya. Selain cukup sibuk, percobaan itu juga akan jadi percontohan.

Bagi penumpang yang memilih untuk melewatkan makanannya di pesawat, berhak akan sebuah paket amenity kit spesial. Baik penumpang di kelas bisnis mau pun ekonomi dan ekonomi premium juga akan mendapatkannya.

Maskapai JAL mungkin adalah yang pertama menerapkan inovasi tersebut, tapi upaya serupa juga dilakukan oleh maskapai lain. Contohnya seperti Qantas dan Singapore Airlines yang mengurangi porsi makanan pembuka dan mengalihkan ke menu utama. Di industri perhotelan, upaya mengurangi sisa makanan juga telah diterapkan lebih dulu oleh jaringan hotel IHG dan Marriot. Di mana tamu hotel boleh menolak jasa housekeeping dengan ganti poin serta kredit makanan dan minuman.




(rdy/ddn)

Hide Ads