Kasus Corona Naik Lagi, Jepang Bakal Stop Subsidi Travel?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kasus Corona Naik Lagi, Jepang Bakal Stop Subsidi Travel?

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 12 Des 2020 15:51 WIB
Diperkirakan, pekan ini merupakan puncak musim gugur (autumn) di Kyoto, Jepang. yuk lihat.
Wisatawan di Kyoto. (Foto: Ari Saputra)
Tokyo -

Pemerintah Jepang disarankan untuk menyetop subsidi travel karena terjadi lonjakan jumlah kasus Corona. Namun pemerintah enggan menghentikan subsidi di semua area.

Tak cuma Indonesia yang mengajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri, Jepang juga punya program serupa yang bernama Go To Travel. Sejak awal dicanangkan, program ini memang menimbulkan pro dan kontra mengingat saat ini Jepang juga masih berupaya menekan penyebaran Corona.

Dilansir dari Kyodo News, Sabtu (12/12/2020) Perdana Menteri Yoshihide Suga mendukung program tersebut karena dapat menggenjot ekonomi di tengah pandemi Corona. Tapi sub-komite pemerintah Jepang meminta agar pemerintah protokol kesehatan di daerah yang kasus Corona-nya tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, pejabat senior yang menangani Corona, Yasutoshi Nishimura menjelaskan adanya rekomendasi agar restoran yang menjual alkohol untuk tutup lebih awal.

Hal ini perlu dilakukan setelah kasus Corona di Jepang dilaporkan sebanyak 2.973 sehari. Pakar medis mengungkapkan bila kebijakan pemerintah saat ini belum jua efektif mengurangi Corona.

ADVERTISEMENT

Apalagi sejak diberlakukannya Go To Travel, wilayah seperti Hiroshima, Kochi, dan Fukuoka melaporkan adanya kasus Corona. Padahal wilayah itu sebelumnya bebas dari klaster Corona.

Seperti disebutkan di awal, masyarakat Jepang sebenarnya ogah mendukung Go To Travel. Meski subsidi diberikan, mereka masih enggan bepergian.

Berdasarkan survei yang dilakukan Kyodo News pada 5-6 Desember 2020, sebanyak 48,1 persen responden mengatakan program itu harus ditangguhkan karena dikhawatirkan akan memperparah penyebaran Corona.

Dalam survei itu juga diketahui bahwa 83,6 persen responden tidak berencana jalan-jalan saat liburan tahun baru. Tak hanya itu, responden juga meminta agar perhelatan Olimpiade Tokyo 2021 ditunda atau dibatalkan.




(pin/ddn)

Hide Ads