Tikus babi atau bandekut, atau bandikut, dalam bahasa Inggris bandicoot (perorcytes), orang Papua menyebutnya kusu tanah, hidup di permukaan tanah. Menjadi musuh petani di Papua.
Bandikut merupakan mamalia marsupial endemik Papua, Papua Nugini, dan Australia. Mamalia berkantung seukuran marmut ini memiliki kaki depan pendek dengan tiga cakar yang tajam, sedangkan kaki belakangnya memanjang mirip kaki kanguru. Bandikut memiliki moncong yang runcing mirip tikus namun berekor pendek.
Cakar pada kaki depan bandikut begitu cekatan untuk menggali umbi-umbian dari dalam tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaki belakang yang panjang membuat bandikut mampu melompat jauh seperti kanguru.
Baca juga: Wow! Landak Irian Ini Mamalia tapi Bertelur |
Bandikut atau tikus babi itu merupakan musuh petani. Ia akan memakan ubi jalar, singkong atau tanaman jagung di kebun.
Bandikut ditangkap dengan cara dijerat atau diburu menggunakan anjing pada malam hari. Karena alih fungsi lahan maka saat ini bandikut banyak dijumpai di perkebunan kelapa sawit. Ia akan memakan sisa-sisa biji sawit yang jatuh saat panen. Selain itu, bandikut memakan serangga.
***
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum