Selandia Baru Sepakat Jalin Travel Bubble dengan Australia Tahun Depan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selandia Baru Sepakat Jalin Travel Bubble dengan Australia Tahun Depan

Putu Intan - detikTravel
Senin, 14 Des 2020 19:19 WIB
WHAKATANE, NEW ZEALAND - DECEMBER 10: New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern meets with first responders at the Whakatane Fire Station on December 10, 2019 in Whakatane, New Zealand. Five people are confirmed dead and several people are missing following a volcanic eruption at White Island on Monday. (Photo by Dom Thomas/Radio NZ - Pool/Getty Images)
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern. (Foto: Getty Images/Pool)
Wellington -

Selandia Baru berharap untuk membuka travel bubble dengan Australia pada April 2021. Mereka juga akan bekerja sama memberantas Corona.

Hal itu disampaikan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Senin (14/12/2020). Ardern menyampaikan kabinet Selandia Baru setuju secara prinsip untuk membuka perjalanan trans-Tasman asal tak ada wabah virus Corona besar di kedua negara.

"Ini adalah niat kami untuk menentukan tanggal dimulainya perjalanan trans-Tasman bebas karantina di tahun baru, setelah detail yang tersisa masih belum dapat dipublikasikan," katanya Ardern sebagaimana diwartakan Channel News Asia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selandia Baru diketahui menutup perbatasannya sejak bulan Maret 2020. Mereka melarang semua kedatangan internasional, termasuk Australia yang harus menjalani isolasi terkelola selama dua minggu.

Keputusan yang dibuat Selandia Baru ini mendapatkan pujian dari berbagai negara sebab mereka mampu menekan penularan Corona. Jumlah korban meninggal tercatat berjumlah 25 orang dari populasi 5 juta penduduk.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Ardern juga tak mau buru-buru membuka pintu untuk Australia untuk menghindari risiko penularan Corona. Sebagaimana diketahui, Selandia Baru paling banyak kedatangan pelancong dari Australia sebelum pandemi melanda.

Ardern mengatakan, sekarang pertimbangan utama mereka adalah bagaimana mencegah fasilitas perbatasan dibanjiri orang bila terjadi wabah virus besar di Australia yang mendorong ribuan orang Selandia Baru di sana untuk pulang.

"Ini bukan hipotesis - ada beberapa (wabah di Australia)," katanya.

"Kami perlu membuat pengaturan agar ribuan orang Selandia Baru berpotensi dibawa kembali ke Selandia Baru dalam jumlah yang belum tentu dapat kami tangani dalam isolasi yang terkelola."

Australia telah mengizinkan perjalanan bebas karantina untuk kedatangan di Selandia Baru sejak Oktober 2020. Tetapi Selandia Baru masih mempertahankan karantina selama 14 hari.

Selama akhir pekan, Selandia Baru mengumumkan rencana serupa untuk membentuk travel bubble dengan Kepulauan Cook kecil di Pasifik pada kuartal pertama tahun depan.




(pin/ddn)

Hide Ads