Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Rabu, 16 Des 2020 15:04 WIB

TRAVEL NEWS

Penumpang Kereta Api soal Rapid Test Antigen: Pemerintah Terlalu

CNNIndonesia
detikTravel
Calon penumpang membeli tiket di Stasiun Senin, Jakarta, Minggu (13/12/2020). PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menjual sebanyak 222.867 tiket atau 22 persen dari total tiket yang tersedia untuk libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru) untuk periode keberangkatan 18 Desember 2020 hingga 6 Januari 2021. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Penumpang kereta api bakal diwajibkan rapid test antigen sebelum berangkat Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Pengguna layanan kereta api jarak jauh mengaku keberatan dengan rencana pemerintah menerapkan syarat baru bagi perjalanan jarak jauh di musim libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Keberatan salah satunya mereka arahkan pada kewajiban penumpang kereta api jarak jauh dan pesawat untuk melakukan rapid test antigen maksimal 2x24 jam atau H-2 sebelum keberangkatan.

Salah satu pengguna KA jarak jauh bernama Ina yang sudah berencana berlibur misalnya, mengatakan hal itu akan membuat biaya jalan-jalannya makin membengkak. Sebab, biaya yang dikeluarkan tes rapid antigen lebih mahal daripada rapid test biasa.

Untuk tiket KAI saja, ia sudah merogoh kocek sebesar Rp660 ribu guna menempuh perjalanan pergi-pulang Jakarta-Malang. Ditambah rapid test seharga Rp85 ribu, total uang yang ia habiskan mencapai Rp850.

"Kalau pakai antigen kan mahal bisa seharga tiket keretanya, mungkin. Bisa Rp1 juta sendiri buat transportasi. Malah bisa lebih karena kan niatnya di sana nyaris seminggu. Pemerintah terlalu," ucapnya kepada CNNIndonesia.com

Selain biaya, ia juga menilai kebijakan tersebut akan menguras waktu. Soalnya, tes harus dilakukan dua hari sebelum keberangkatan.

Karena masalah itu, ia harus menyisihkan waktu untuk melakukan tes. Apalagi, hingga saat ini belum ada keterangan apakah KAI akan membuka layanan tes di stasiun atau tidak.

"Kalau rapid test-nya bisa di stasiun sih mending lah. Tapi kalau di rumah sakit itu loh, repot juga kan," imbuhnya.

Meski demikian, pekerja swasta di Jakarta tersebut tak berniat melakukan pembatalan tiket perjalanan yang sudah ia pesan. Hanya saja menurutnya ada beberapa hal yang mungkin tak bisa ia lakukan untuk menghemat budget liburan.

"Mumpung dapat libur. Soalnya susah cari waktu liburan lagi dan mumpung ada yang bisa nemenin juga ke sananya," tutur Ina.

Hal serupa disampaikan Indah, salah satu pegawai instansi pemerintah yang berencana mudik pada libur Natal dan tahun baru nanti. Ia mengatakan jika ketentuan tersebut diterapkan bisa jadi ongkos yang ia keluarkan untuk rapid test antigen lebih mahal dari ongkos tiket kereta yang ia pesan.

Ia juga menyayangkan mengapa rencana kebijakan tersebut disampaikan secara mendadak. Pasalnya untuk mendapatkan tiket di musim liburan, pemesanan sudah dilakukan dari jauh-jauh hari.

"Kalau tahu kaya begini kan bisa ditunda dulu ya, harusnya pulangnya. Kalau udah terlanjur beli tiket masa mau dibatalin. Kan mau enggak mau harus siap-siap bayar rapid antigennya," tutur Indah.

Lebih lanjut ia juga mempertanyakan bagaimana implementasi kebijakan tersebut di daerah. Pasalnya fasilitas untuk mendapatkan rapid test antigen di daerah tak semudah di Jakarta.

Jika jumlah pemudik ke daerahnya membludak, ia khawatir saat arus balik nanti akan sulit untuk melakukan pengetesan.
Lihat juga: Syarat Lengkap Berkunjung ke Bali saat Libur Akhir Tahun

"Di daerah kan beda. Harganya juga mungkin beda. Aku sendiri enggak tahu apa ada rapid antigen di tempatku," keluhnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kebijakan rapid test antigen bagi pengguna kereta api jarak jauh.

"KAI masih menunggu keputusan dari Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan," ujar Didiek.

Lantaran belum ada arahan lebih lanjut, tutur Didiek, untuk sementara hingga saat ini KAI masih mewajibkan penumpang menggunakan rapid test antibodi.

Ia juga belum mau berkomentar apakah kedepannya KAI akan menyediakan layanan rapid test antigen di stasiun seperti rapid antibodi saat ini.

"Surat Edaran (SE) yang lama masih merefer kepada rapid test. Untuk (layanan rapid test antigen) no comment dulu," tegasnya.



Simak Video "Emak-emak Nekat Terobos Palang Rel, Jatuh Sesaat Sebelum Kereta Lewat"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA
Breaking News
×
Raker Komisi XI DPR & Menkeu
Raker Komisi XI DPR & Menkeu Selengkapnya