Sudah 40 negara termasuk Indonesia menolak kedatangan penerbangan dari Inggris. Maskapai pun harus bertahan dan mencoba berbagai cara untuk bisa tetap terbang dari Inggris.
Inggris dihantam oleh mutasi virus baru. Dikatakan bahwa virus ini penyebarannya lebih cepat dibandingkan virus Corona yang sedang melanda global saat ini. Akibatnya, negara Inggris menutup lagi perbatasannya. Tak hanya itu, negara-negara tetangganya pun ikut menolak kedatangan warga Inggris dari mode transportasi apapun.
Dilansir detikcom dari The Sun, Jumat (25/12/2020) para maskapai yang punya rute dari Inggris memberikan jawaban terhadap masalah baru yang mereka hadapi. Akankah masih terbang selama ada larangan perjalanan di Inggris?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Wizz Air
Wizz Air telah menangguhkan penerbangan dari Inggris ke Italia, Rumania, Bulgaria, Latvia, Lituania dan Austria pada 21 dan 22 Desember. Maskapai akan terus mengoperasikan penerbangan dari Inggris ke negara-negara yang belum memberlakukan larangan kedatangan penerbangan Inggris.
Penumpang yang terkena dampak yang memesan di wizzair.com dapat menerima 120 persen dari tarif awal dalam bentuk kredit maskapai, pengembalian dana penuh, atau pemesanan ulang gratis. Penumpang yang memesan melalui agen perjalanan atau platform perjalanan online harus menghubungi penjual tiket.
2. British Airways
British Airways mengungkapkan mereka sama seperti maskapai lain, dimana mereka ada keterbatasan untuk terbang. Mereka saat ini akan fokus membawa penumpang yang ingin pulang serta membawa barang-barang penting dan memastikan setiap penumpang merasakan perjalanan yang aman.
Mereka juga akan menghubungi pelanggan yang penerbangannya dibatalkan untuk menawarkan pengembalian uang, serta mendorong pelanggan yang ingin mengubah pemesanan mereka untuk melakukannya melalui ba.com. Penumpang juga bisa meminta voucher untuk perjalanan di masa mendatang jika penerbangan mereka terus beroperasi. Serta penumpang diminta selalu update informasi dari pemerintah.
3. EasyJet
EasyJet mengungkapkan sebagai akibat dari beberapa negara Eropa yang menerapkan pembatasan perjalanan pada penerbangan yang meninggalkan Inggris, beberapa penumpang tidak dapat melakukan perjalanan atau mungkin perlu mengubah penerbangan.
"Jika penerbangan dari Inggris tidak diizinkan, easyJet berfokus pada pengoperasian jadwal saat ini ke Inggris dalam beberapa hari mendatang. Kami akan membantu pelanggan pulang dan mendesak pelanggan yang perlu kembali untuk menukar penerbangan ini secepat mungkin," tulis EasyJet.
EasyJet akan memberi opsi kepada pelanggan yang terkena dampak untuk mentransfer ke penerbangan alternatif tanpa biaya, menerima voucher atau menerima pengembalian uang. Kebijakan ini berlaku selama pembatasan larangan perjalanan berlaku. Pelanggan akan diberi tahu jika penerbangan mereka dibatalkan.
"Semua pelanggan lain dapat mengubah pemesanan mereka tanpa dikenakan biaya perubahan hingga 14 hari sebelum keberangkatan online melalui Kelola Pemesanan di easyJet.com," kata EasyJet.
4. Ryanair
Dalam pernyataannya Ryanair mengungkan untuk setiap penerbangan ke dan dari Inggris dalam beberapa hari mendatang (20-24 Desember) yang dilarang oleh peraturan pemerintah UE, semua pelanggan yang terkena dampak akan menerima email. Pelanggan terdampak akan ditawarkan alternatif praktis termasuk perpindahan gratis atau pengembalian uang.
Dalam kasus semua penerbangan lain ke dan dari Inggris yang diizinkan untuk terbang, Ryanair akan mengoperasikan penerbangan ini untuk memfasilitasi semua penumpang yang perlu terbang untuk alasan bisnis dan memesan atau ingin mengganti penerbangan.
Jika ada penumpang yang tidak ingin melakukan perjalanan pada hari-hari sebelum Natal, maka Ryanair akan memfasilitasi reschedule gratis dari pemesanan mereka ke tanggal mana pun hingga 15 Maret.
5. TUI
Seorang juru bicara TUI mengatakan mereka akan membatalkan beberapa penerbangan.
"Karena perbatasan baru-baru ini yang diberlakukan oleh Pemerintah Portugis dan Spanyol, kami telah membatalkan liburan ke Madeira hingga 24 Desember dan Kepulauan Canary hingga dan termasuk 23 Desember 2020. Saat ini kami menunggu informasi lebih lanjut,"
"Kami akan melakukan kontak langsung dengan pelanggan yang terkena dampak untuk menawarkan pengembalian dana penuh atau opsi untuk mengubah pemesanan mereka dengan insentif," tulis TUI.
Di antara otoritas yang memberlakukan pembatasan perjalanan bagi penumpang dari Inggris diantaranya Prancis, Irlandia, Belanda, Belgia, Italia, Austria, Bulgaria, Republik Ceko, Slovakia, Denmark, Turki, Spanyol dan masih banyak lagi.
Pemerintah sendiri sudah melarang warga negara asing dari Inggris memasuki wilayah Indonesia. Larangan tersebut dikeluarkan setelah ditemukannya varian baru virus Corona (COVID-19) di Inggris.
Larangan itu tertuang dalam addendum Surat Edaran No 3 Tahun 2020. Addendum yang berlaku sejak 22 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021 diterbitkan untuk mencegah penyebaran COVID-19 varian baru yang dilaporkan di Inggris.
"Telah ditemukan SARS-CoV-2 varian baru di Inggris yaitu SARS-CoV-2 VUI 202012/01 dan terjadinya peningkatan persebaran di Eropa dan Australia, sehingga diperlukan ketentuan tambahan memproteksi masyarakat Indonesia dari penularan dari luar negeri," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/12/2020).
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?