Kadisporapar Jawa Tengah: Borobudur Sudah Jenuh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kadisporapar Jawa Tengah: Borobudur Sudah Jenuh

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 26 Des 2020 20:35 WIB
Pemeriksaan berkas Rapid Test Antigen di Candi Borobudur
Ilustrasi Candi Borobudur di Magelang (Eko Susanto/detikTravel)
Jakarta -

Borobudur menjadi satu dari lima destinasi prioritas. Hanya menurut Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah, objek wisata ini sudah kelewat populer.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Disporapar (Kadisporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng N Rachmadi dalam acara daring bertema Dialog Menparekraf dengan Kadispar Prov & Kabupaten/Kota Sabtu sore tadi, (26/12/2020).

Dalam laporannya pada Menparekraf Sandiaga Uno yang baru dilantik, Sinoeng menyebut kalau Candi Borobudur saat ini telah berada di fase jenuh. Dibutuhkan penyegaran agar destinasi itu bisa makin berkembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai salah satu destinasi super prioritas sudah jenuh. Boring banget (Candi Borobudur) kalau jadi satu-satunya destinasi," ujar Sinoeng.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng N RachmadiKepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng N Rachmadi (Eko Susanto/detikTravel)

Sebagai kepala dinas pariwisata di Jawa Tengah, Sinoeng menyebut kalau ada banyak destinasi di Jawa Tengah serta sekitar Candi Borobudur yang tak kalah menarik. Baiknya, tidak terlalu mengandalkan Candi Borobudur saja.

ADVERTISEMENT

"Dari perspektif kami, tidak elok kalau hanya Borobudur, perlu menciptakan Borobudur-borobudur baru. Dalam pikiran benak kami adalah menciptakan destinasi baru dengan peran swasta," tambah Sinoeng.

Oleh sebab itu, Disporapar Jawa Tengah kini tak lagi hanya fokus di Candi Borobudur yang menjadi highlight. Untuk mendukungnya, pengembangan desa wisata di sekitar Borobudur hingga event dan festival turut memegang peranan penting.

"Mudah-mudahan kerja sama ini mengefektifkan peran Pentahelix, khususnya dari private sektor untuk mengambil peran," tutup Sinoeng.

Dijelaskan oleh Sinoeng, saat ini Jawa Tengah telah memiliki sekitar 200 event wisata yang telah tercatat dalam kalender event nasional. Ada yang tercipta atas kolaborasi dengan Pemerintah pusat, tak sedikit juga yang merupakan kolaborasi dengan pihak swasta seperti bank.




(rdy/rdy)

Hide Ads