Saat libur Natal kemarin, tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan ke Bandung malah menurun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung melaporkan tingkat keterisian tempat tidur atau okupansi hotel saat libur Natal 2020 justru berada di angka yang rendah.
Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kania Sari mengatakan, sedikitnya 45 persen okupansi hotel di Bandung terisi dari total kapasitas yang sudah dibatasi yaitu 30 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kondisi tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan kondisi normal saat sebelum masa pandemi COVID-19. "Iya (rendah)," ujar Kenny kepada wartawan saat dihubungi, Senin (28/12/2020).
Dia menilai, kondisi rendahnya okupansi tersebut karena masyarakat sudah mulai fokus pada keamanan dan kesehatan keluarganya. "Orang-orang lebih concern dengan kesehatan, lebih berhati-hati untuk berwisata ke luar daerah. Jadi yang lebih dipilih staycation," ujarnya.
Sama halnya dengan okupansi hotel, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana juga mengatakan, kunjungan wisatawan ke Kota Bandung juga rendah saat libur Nataru ini.
Dia menuturkan, pihaknya memang tengah membatasi kunjungan wisatawan, terlebih Kota Bandung masih dalam zona resiko tinggi penularan COVID-19. Pemeriksaan Rapid Test Antigen pun secara masif tetap dilakukan.
"Dampak dari pemberlakuan rapid random itu kelihatannya bagi wisatawan (menilai) yang kurang sehat tidak berwisata. Disebut ramai sekali enggak, disebut sepi juga enggak," kata Yana.
Dia juga mengatakan, dari hasil Rapid Test Antigen di Hotel tidak ditemukan wisatawan yang reaktif. Sementara di tempat wisata, ada tiga orang reaktif di Kebun Binatang Bandung.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum