Walau Ada Varian Virus Corona Baru, Sri Lanka Sambut Turis Asing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Walau Ada Varian Virus Corona Baru, Sri Lanka Sambut Turis Asing

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 01 Jan 2021 14:15 WIB
Ella station in Sri Lanka.
Foto: Sri Lanka (Getty Images/iStockphoto/FrankvandenBergh)
Jakarta -

Setelah dalam kurun waktu sembilan bulan, Sri Lanka kembali menyambut turis asing. Saat yang sama beberapa negara memperketat perbatasan akibat varian virus Corona baru.

Dikutip dari Malay Mail oleh detikcom, Rabu (30/12/2020), sebuah penerbangan charter mendarat di bandara Sri Lanka di selatan ibu kota, yang dilanda lonjakan kasus COVID-19 dan kematian. Ada 185 penumpang yang berasal dari Ukraina.

Padahal, dalam waktu tiga bulan, jumlah kematian akibat virus Corona di Sri Lanka meningkat dari 13 menjadi 191. Sedangkan jumlah infeksi meningkat dari 3.300 menjadi lebih dari 41.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak berwenang berharap, kedatangan Ukraina akan menjadi yang pertama dari ribuan orang asing yang berkunjung ini akan mengurangi tekanan ekonomi yang bergantung pada sektor pariwisata.

ADVERTISEMENT

Para pengunjung yang datang ke Sri Lanka harus menunjukkan sertifikat bebas Corona sebelum berangkat. Kemudian diuji kembali saat tiba di Bandara Internasional Rajapaksa. Mereka pun harus melakukan karantina setelahnya.

"Ini adalah proyek percontohan untuk menguji sistem kami," kata juru bicara pemerintah, Ramesh Pathihara. Dia juga mengatakan, nantinya akan ada peninjauan setelah satu bulan.

Untuk saat ini perbatasan internasional Sri Lanka tetap ditutup dengan pengecualian penerbangan repatriasi dan charter yang disetujui oleh otoritas kesehatan setempat.

Bulan depan, Sri Lanka juga dijadwalkan menjadi tuan rumah tur kriket Inggris. Langkah itu tetap diambil meskipun pihak berwenang telah mengumumkan varian virus Corona yang lebih mematikan.

Menteri pengendalian penyakit COVID-19. Sudharsini Fenandopulle mengatakan bahwa varian virus baru lebih menular dari pada yang menyebar di Sri Lanka antara bulan Januari-Oktober 2020.




(elk/elk)

Hide Ads