Seekor gajah yang tinggal di Pakistan akan dipindah ke Kamboja. Dilepas dengan pesta meriah.
Pesta perpisahan untuk Kaavan, gajah di Pakistan itu, bukan hanya dengan makan-makan. Pesta dimeriahkan dengan musik oleh grup band lokal, makanan, dan balon warna-warni.
"Kami ingin mendoakan ia menjalani masa pensiun yang bahagia," kata Marion Lombard, dari Four Paws International, kelompok kesejahteraan hewan yang memelopori upaya relokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebun Binatang Islamabad, tempat tinggal Kaavan selama beberapa dekade sejak kedatangannya dari Sri Lanka, didekorasi dengan balon dan spanduk bertuliskan kata-kata penuh harapan dan doa.
"Kami akan merindukanmu Kaavan," tulis salah satu spanduk.
Kaavan, seekor gajah berusia 35 tahun yang kelebihan berat badan, memang bukan gajah biasa. Gajah itu menjadi perbincangan internasional yang menyoroti keadaan menyedihkan di kebun binatang Islamabad.
Kondisinya sangat buruk sehingga pada bulan Mei hakim memerintahkan semua hewan untuk dipindahkan ke lokasi baru.
Kaavan akan diterbangkan ke suaka margasatwa di Kamboja pada hari Minggu (29/11), kata Saleem Shaikh, juru bicara Kementerian Perubahan Iklim Pakistan seperti dikutip AFP.
Sebelum benar-benar diterbangkan ke Kamboja, Kaavan telah menjalani perawatan dan pelatihan khusus untuk membiasakan diri dengan peti logam besar yang akan mengangkutnya. latihan itu sudah berlangsung beberapa bulan terakhir.
Dapat Perhatian dari Cher
Penderitaan Kaavan disorot selama bertahun-tahun oleh ikon pop Amerika, Cher, yang secara terbuka mengampanyekan relokasi gajah dan menyebut keputusan untuk memindahkannya sebagai salah satu "momen terbesar" dalam hidupnya.
Pejabat kebun binatang di masa lalu membantah Kaavan dirantai di dalam kandang yang mengenaskan. Mereka mengklaim bahwa gelagat aneh makhluk itu hanya karena merindukan pasangan baru setelah pasangannya meninggal pada 2012.
Tetapi perilaku Kaavan, termasuk tanda-tanda kesusahan seperti terus menerus mengangguk, menimbulkan kekhawatiran gajah itu memiliki penyakit mental.
Aktivis juga mengatakan gajah Kaavan tidak terlindung dengan baik dari suhu musim panas yang membakar di Islamabad, yang bisa naik di atas 40 derajat Celcius.
Saheli, teman Kaavan, yang juga tiba dari Sri Lanka, meninggal pada 2012.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!