7 Gejala COVID-19 yang Harus Diwaspadai Usai Masa Liburan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

7 Gejala COVID-19 yang Harus Diwaspadai Usai Masa Liburan

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 05 Jan 2021 06:11 WIB
Poster
7 gejala COVID-19 terbaru yang perlu diwaspadai usai liburan Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Traveler baru kembali usai melakukan perjalanan liburan akhir tahun? Deg-degan tapi fun ya? Tetap harus waspada dengan penularan virus Corona. Ada baiknya, traveler melakukan pengetesan mandiri dan mewaspadai sejumlah gejala COVID-19 terbaru.

Tak sedikit orang yang ketularan virus Corona padahal mereka mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ada beberapa gejala baru virus Corona yang harus diwaspadai usai traveler berlibur di masa pandemi ini. Berikut seperti dikutip dari detikHealth:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Delirium

Delirium merupakan gejala mental yang membuat penderitanya mengalami kebingungan berat dengan kesadaran yang berkurang akibat terganggunya sistem saraf pusat. Gejala COVID-19 ini umumnya muncul pada kelompok lanjut usia (lansia).

Delirium adalah keadaan kebingungan di mana seseorang merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah sedang bermimpi.

ADVERTISEMENT

2. Kelelahan

Berdasarkan studi yang telah diterbitkan di JAMA (Journal of the American Medical Association), kelelahan merupakan salah satu gejala COVID-19 yang dapat bertahan lama setelah seseorang terinfeksi virus Corona.

Studi ini menemukan, sebanyak 53 persen pasien Corona mengalami kelelahan selama sekitar 60 hari setelah pertama kali mengalami gejala COVID-19.

3. Sakit mata


Sebuah studi dari Anglia Ruskin University (ARU), Inggris, menemukan sebanyak 18 persen pasien Corona mengalami fotofobia (sensitivitas cahaya) sebagai salah satu gejalanya.

Dari 83 responden, 81 persen melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah gejala COVID-19 lainnya muncul. Dari jumlah tersebut, 80 persen melaporkan masalah mata mereka berlangsung kurang dari dua minggu.

4. Masalah pencernaan

Menurut studi, masalah pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi virus Corona bisa berupa diare dan muntah-muntah. Umumnya, pasien Corona yang mengalami masalah pencernaan juga disertai dengan gejala COVID-19 lainnya.

Diketahui, hanya 4 persen orang yang didiagnosis positif COVID-19 karena muntah dan diare sebagai gejala tunggal tanpa gejala penyerta.

5. Nyeri otot


Penelitian yang diterbitkan di the journal Annals of Clinical and Translational Neurology menemukan bahwa 44,8 persen relawan yang berpartisipasi mengalami nyeri otot akibat COVID-19.

Rasa nyeri ini mungkin disebabkan karena peradangan yang terjadi di dalam tubuh akibat infeksi virus Corona. Selain itu, para pasien Corona yang sudah sembuh juga bisa mengalami nyeri otot.

6. Ruam kulit


Dokter kulit dari DNI Skin Centre, Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV, mengatakan bahwa infeksi virus Corona bisa menyebabkan ruam kulit. Namun, ruam kulitnya cenderung bersifat ringan dan tidak berisiko fatal.

"Kemungkinan muncul ruam pada pasien COVID itu bervariasi risikonya sekitar 0,2-20 persen," ujar dr Darma.

7. Hilang indra penciuman dan perasa


Kehilangan indra penciuman dan perasa merupakan salah satu gejala COVID-19 yang kerap kali dirasakan pasien Corona. Butuh waktu hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan agar fungsi indra tersebut pulih kembali.

Beberapa pasien yang menderita gejala COVID-19 terbaru ini seringkali membutuhkan perawatan dan terapi seperti pelatihan penciuman. Ini dilakukan untuk 'memperbaiki' otak agar secara akurat bisa mengenali rasa, bau, dan aroma yang tepat seperti sebelumnya.




(ddn/fem)

Hide Ads