Pengalaman liburan pada masa pandemi Covid-19 ke Bali akhir tahun lalu membawa perasaan deg-degan buat Aimee. Meski deg-degan dia merasa fun bisa berlibur dengan keluarga.
"Liburan ke Bali akhir tahun lalu merupakan hasil pertimbangan matang keluarga kami. Kami tidak ingin liburan ini hanya berbekal modal nekat dan mengancam kesehatan kami sekeluarga maupun masyarakat yang berada di tempat tujuan liburan," ujarnya kepada detikcom, Senin (4/1/2021).
Untuk pengalaman liburan pada masa pandemi COVID-19 atau Corona ini, Aimee bersama 3 anggota keluarganya lainnya memutuskan melakukan liburan seminggu sebelum masa liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru, dimulai untuk menghindari kerumunan, pada pertengahan Desember tepatnya selama sepekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi Aimee dan sekeluarga bisa menikmati lokasi-lokasi wisata di Bali yang relatif sepi dari pengunjung. "Kami juga memutuskan menggunakan kendaraan pribadi dari Jakarta ke Bali dengan pertimbangan hal ini bisa membatasi interaksi kami dengan orang lain seoptimal mungkin," ujarnya.
Dia pun memilih tempat wisata di Bali yang terbuka untuk mengurangi interaksi dengan orang lain. Misalnya berkunjung ke Tanah Lot, Tanjung Benoa, Pura Besakih, Danau Batur, Jimbaran, serta Pantai Kuta.
Selama perjalanan liburan ke Bali, untuk menjaga kesehatan dan kebersihan badan selama perjalanan, mereka terlebih dahulu melakukan rapid tes, membawa perlengkapan sanitasi dan bekal pakaian lebih banyak daripada liburan biasa.
"Meskipun agak ribet, Alhamdulilah liburan tetap menyenangkan dan kami tetap sehat walafiat sesuai hasil tes PCR (Polymerase Chain Reaction) saat pulang liburan," ujarnya.
(ddn/pin)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol