Sebuah harta karun legendaris diketahui berada di Taman Nasional Yellowstone, AS. Seorang wisatawan pun tertarik untuk menggali dan menemukannya.
Dikutip dari insider oleh detikTravel, Minggu (10/1/2021), pria bernama Rodrick Dow Craythorn mengaku bersalah atas tuduhan penggalian atau perdagangan sumber daya arkeologi atau perusakan properti Amerika Serikat.
Menurut Jaksa penuntut, Craython yang berusia 52 tahun ditangkap sedang menggali kuburan di Fort Yellowstone Cemetery di dalam taman nasional antara 1 Oktober 2019 - 24 Mei 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mencari harta karun Fenn," kata Jaksa.
Fenn yang meninggal pada bulan September menyembunyikan $1 juta dalam bentuk emas, permata dan barang berharga lainnya di pegunungan Rocky lebih dari satu dekade lalu. Hal itu pun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengunggah petunjuk online yang mengarahkan orang pada pencarian lintas negara.
![]() |
Sebanyak lima orang telah tewas dalam pencarian harta karun tersebut. Ada juga beberapa kasus pengadilan yang diajukan, orang orang mengklaim bahwa mereka disesatkan atau diikuti selama pencarian harta karun.
Pada bulan Juni, harta karun itu ditemukan oleh seorang mahasiswa kedokteran berusia 32 tahun dari Michigan, Jack Stuef. Dia mengidentifikasi dirinya dalam sebuah wawancara dengan majalah Outside, di mana Stuef mengatakan gugatan baru-baru ini mengancam anomitasnya.
Sementara Craythorn didakwa oleh dewan juri federal pada 16 September.
"Perburuan harta karun Forrest Fenn sering dianggap tidak berbahaya, tapi dalam kasus ini menyebabkan kerusakan pada sumber daya publik yang penting," kata Jaksa penuntut AS, Mark Klaassen dalam sebuah pernyataan.
"Terdakwa membiarkan pencariannya untuk menemukan (harta karun) mengesampingkan rasa hormat terhadap hukum," tambahnya.
Dia pun dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dan denda hingga $270.000. Hukuman dijadwalkan pada 17 Maret 2021.
(elk/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!