Alasan Pro dan Kontra Vaksin COVID-19 Sinovac di Berbagai Negara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Alasan Pro dan Kontra Vaksin COVID-19 Sinovac di Berbagai Negara

Rosmha Widiyani - detikTravel
Selasa, 19 Jan 2021 09:11 WIB
A health care professional prepares a Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine at Sheba Tel Hashomer Hospital in Ramat Gan, Israel, Tuesday, Jan. 12, 2021. Israel has struck a deal with Pfizer, promising to share vast troves of medical data with the drugmaker in exchange for the continued flow of its COVID-19 vaccine. Critics say the deal is raising major ethical concerns, including possible privacy violations and a deepening of the global divide between wealthy countries and poorer populations, including Palestinians in the occupied West Bank and Gaza, who face long waits to be inoculated. (AP Photo/Oded Balilty)
Foto: AP/Oded Balilty/Alasan Pro dan Kontra Vaksin COVID-19 Sinovac di Berbagai Negara
Jakarta -

Pro dan kontra vaksin COVID-19 Sinovac di berbagai negara masih terus berlangsung. Namun program pemberian vaksin CoronaVac produksi Sinovac ini mulai dilaksanakan di berbagai belahan dunia.

Dikutip dari CNN, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah diinjeksi vaksin buatan Sinovac pada Kamis (14/1/2021). Sebelumnya, pada Rabu (13/1/2021) Presiden Joko Widodo menerima CoronaVac setelah vaksin itu menerima status Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.

Beberapa negara memang telah menandatangani kesepakatan pembelian vaksin COVID-19 Sinovac. Namun dengan adanya bukti riset efektivitas terbaru, beberapa negara berniat mengevaluasi kembali penggunaan CoronaVac.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan banyaknya negara yang berencana atau sudah memesan Sinovac, keinginan orang untuk vaksin mungkin turun dan mulai mempertanyakan efektivitasnya. Ini berpotensi menghalangi program pemberian vaksin," ujar ahli sistem kesehatan China Yanzhong Huang.

ADVERTISEMENT

Alasan pro dan kontra vaksin COVID-19 Sinovac di berbagai negara

A. Alasan pro vaksin COVID-19 Sinovac di berbagai negara

Alasan beberapa negara memilih vaksin COVID-19 Sinovac

  1. Harga yang lebih murah
  2. Lebih mudah didistribusikan karena tidak membutuhkan fasilitas penyimpanan mahal, tidak seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Dikutip dari Reuters, Sinovac telah menjalin kesepakatan dengan sedikitnya enam negara. Sinovac menyediakan 46 juta dosis vaksin di Brazil, 50 juta di Turki, dan 7,5 juta untuk Hong Kong.

Sinovac juga menyediakan 40 juta konsentrasi vaksin untuk Hong Kong yang akan diproduksi sendiri. Thailand telah memesan dua juta vaksin Sinovac, yang akan mulai diterima pada Februari sebanyak 200 ribu dosis. Sedangkan Filipina telah memesan 25 juta dosin Sinovac yang akan tiba pada Februari 2021.

B. Alasan kontra vaksin COVID-19 Sinovac di berbagai negara

Berikut alasan beberapa negara menolak atau mempertimbangkan kembali penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac

  1. Efikasi yang disebut lebih rendah dibanding vaksin produksi Pfizer-BioNTech atau Moderna.
  2. Bukti efikasi berbeda di tiap negara yang menjadi lokasi uji coba fase tiga vaksin COVID-19 CoronaVac produksi Sinovac.

Hasil riset di Brazil menunjukkan efikasi vaksin Sinovac hanya 50,38 persen, hanya sedikit lebih tinggi daripada yang disyaratkan lembaga kesehatan dunia WHO sebesar 50 persen. Hasil ini juga lebih rendah dibanding laporan pada awal Januari 2021 sebesar 78 persen.

Dengan hasil ini, efikasi Sinovac lebih rendah daripada Pfizer-BioNTech dan Moderna yang mencapai 95 persen. Angka efikasi Sinovac juga lebih kecil dibanding Sputnik V sebesar 91 persen, AstraZeneca 70 persen, Sinopharm 98,34 persen.

Dikutip dari Straits Times, pemerintah Singapura meninjau kembali rencana pemberian Sinovac pada masyarakat. Singapura sebelumnya telah menyetujui pembelian sejumlah dosis Sinovac. Hal serupa dilakukan Malaysia dan Hongkong terkait penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac.

Hasil efikasi yang berbeda di tiap negara, menjadi faktor pro dan kontra vaksin COVID-19 Sinovac di berbagai negara lainnya. Indonesia melaporkan tingkat efikasi 65,3 persen dan Turki 91,25 persen.

Brasil melaporkan 50,38 persen pada kasus COVID-19 yang sangat ringan. Angka efikasi meningkat hingga 78 persen pada kasus ringan hingga berat. Juru bicara Sinovac sempat menjelaskan fenomena ini.

"Hasil ini diperoleh dari populasi, tempat, dan tingkat kematian yang berbeda. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan perbedaan hasil yang cukup besar," ujar juru bicara perusahaan Sinovac.

Efikasi vaksin COVID-19 sangat penting untuk membangun ketahanan tubuh melawan virus dan menciptakan herd immunity. Dengan daya imun yang lebih baik diharapkan berbagai sektor ekonomi, termasuk pariwisata, segera pulih.

Pro dan kontra vaksin COVID-19 Sinovac di berbagai negara bisa mungkin sulit berakhir. Namun berbagai pendapat yang muncul jangan sampai menghalangi keinginan memperoleh vaksin COVID-19.




(row/pal)

Hide Ads