TRAVEL NEWS
Traveler, Vaksin COVID-19 Gratis dari Pemerintah Enggak Ada Jalur Berbayar

Vaksin COVID-19 di Indonesia akan diberikan secara gratis, namun dengan bertahap. Traveler yang mempunyai uang banyak tidak bisa minta diprioritaskan untuk divaksinasi.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut tahapan penerima vaksin COVID-19 dimulai dari tenaga kesehatan yang berada di rentang usia 18-59 tahun. Vaksinasi periode pertama menggunakan vaksin COVID-19 Sinovac yang sudah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan efikasi (estimasi efektivitas vaksin) 65,3 persen.
Presiden Joko Widodo menjadi orang RI pertama yang menerima vaksin. Presiden Jokowi menerima vaksin Sinovac.
Selain Presiden Jokowi, sejumlah menteri dan influencer serta kepala daerah juga menerima vaksin COVID-19 pada 13 Januari. Sehari kemudian, giliran nakes yang menerima vaksin COVID-19.
"Tahapan pertama diberikan 1,48 juta nakes di Indonesia, diharapkan bisa mulai besok atau minggu ini. Kemudian rolling mudah-mudahan akhir Februari bisa selesai," kata Menkes Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR secara daring.
Vaksin COVID-19 itu disediakan secara gratis oleh pemerintah. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyebut untuk sementara tidak ada jalur mandiri yang berbayar untuk memperoleh vaksin Corona Sinovac itu.
"Sementara, bapak Presiden sudah menetapkan bahwa vaksinasi itu dilakukan gratis, dan pengadaan vaksin tersebut dilakukan secara terorganisir oleh pemerintah," kata Wamenkes dr Dante.
"Sehingga, sementara tidak dibuka dulu jalur vaksinasi mandiri ya. Nggak dilakukan swasta. Jadi, semuanya vaksinasi ini diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya apa-apa," Wamenkes menegaskan.
Daftar traveler yang tidak bisa terima vaksin COVID-19 ===>