Tari Piring Dulu Alat Memuja Dewa Kini Manggung di Momen Penting

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tari Piring Dulu Alat Memuja Dewa Kini Manggung di Momen Penting

Tim Detikcom - detikTravel
Rabu, 20 Jan 2021 08:45 WIB
Ratusan anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (28/4).
Tari piring dan pemujaan untuk dewi padi. (Istimewa)
Jakarta -

Tari piring merupakan salah satu identitas Sumatera Barat. Sebagai cara untuk memuja dewa yang merupakan warisan budaya.

Tari piring dari Sumatera Barat (Sumbar) tak hanya digunakan sebagai ajang promosi wisata atau pengisi acara kebudayaan. Terdapat sejarah dan makna dari tarian ini.

Dirangkum detikTravel, Rabu (20/1/2021), awalnya tari piring digunakan untuk pemujaan kepada Dewi Padi atas hasil panen yang berlimpah. Bisa dibilang ini adalah tarian rasa syukur akan karunia panen. Pada saat tarian disuguhkan, disajikanlah beberapa hidangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi sejak agama Islam masuk Sumbar, ritual persembahan dengan tari piring itu dialihkan, bukan dimusnahkan. Tari piring bukan menjadi alat menyembah dewa, namun digunakan untuk pesta atau acara budaya Minang. Seperti penobatan pengulu, penobatan gelar pendekat, acara kelahiran, pernikahan, peresmian, penyambutan tamu dan acara budaya lainnya.

Ratusan anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (28/4).Ratusan anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (28/4). Foto: Istimewa

Tari piring telah berumur berabad-abad. Diperkirakan tari piring telah ada sejak 800 tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Gerakan dari tari piring sangat bersemangat. Para penari meletakkan dua piring di atas kedua telapak tangan kemudian diayunkan secara cepat dengan gerakan tegas berdasarkan irama atau ketukan. Penari biasanya menggunakan cincin di jarinya untuk membuat piring berdenting mengiringi gerakannya yang lincah.

Di akhir tarian, biasanya penari akan memecahkan piring dengan mengadunya di telapak tangan. Kemudian mereka akan menari di atas pecahan piring tersebut. Tapi, juga ada kreasi penari piring bergerak melompat-lompat menari di atas pecahan sembari mengayunkan piring.

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama.Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Foto: Dikhy Sasra

Gerakan-gerakan tari piring di antaranya gerak pasambahan, singanjuo lalai, mencangkul, mengiang, membuang sampah, memagar, menyemai, gerak mencabut benih, gerak bertanam, gerak melepas lelah, gerak mengantar juadah, gerak mengambil padi, menggampo padi, menganginkan padi, mengikir padi, membawa padi, menumbuk padi, gotong royong, menampih padi dan menginjak pecahan kaca.

Tari piring biasanya dimainkan dengan penari berjumlah ganjil, terdiri dari tiga hingga tujuh orang. Tarian diiringi oleh kombinasi alat musik talempong dan saluang. Tempo alunan musik pada awalnya lembut dan teratur, namun lama kelamaan berubah lebih cepat.

Beda daerah di Minangkabau, beda pula gerakannya, lho. Biasanya, gerakan tarian dipengaruhi oleh keadaan geografis. Jadi, perbedaannya hanya dalam bentuk penyajian dan penggunaan piring saja, menari menggunakan piring makan atau piring kecil. Tapi, perbedaan itu tidak mempengaruhi fungsi dari tari piring.

Seiring berjalannya waktu, tari piring mulai dikreasikan hingga sedap dipandang. Begitu juga dengan alunan musik hingga pakaian penarinya. Biasanya, yang melakukan kreasi ini adalah sanggar-sanggar tari besar di Sumatera Barat.

Jadi traveler jangan heran ya, jika melihat tari piring dipanggungkan dengan gerakan, piring, dan pakaian penarinya berbeda-beda di setiap kesempatan.




(sym/fem)

Hide Ads