Ditutup untuk Turis, Machu Picchu Malah Dikunjungi Beruang Langka

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ditutup untuk Turis, Machu Picchu Malah Dikunjungi Beruang Langka

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 23 Jan 2021 17:13 WIB
Closeup portrait of a spectacled bear
Ilustrasi beruang spectacled. Foto: Getty Images/iStockphoto/Thorsten Spoerlein
Lima -

Dua ekor beruang langka terlihat berjalan-jalan di Machu Picchu yang sedang ditutup untuk turis. Karena tak ada manusia, mereka berani untuk keluar dari sarang.

Kedua beruang itu diperkirakan merupakan species spectacled atau disebut juga beruang Andean yang hanya tinggal di Benua Amerika. Penampakan beruang di Machu Picchu ini berhasil tertangkap kamera.

Diwartakan AFP, Menteri Kebudayaan Peru menjelaskan bahwa aksi beruang-beruang itu terekam ketika mereka memanjat batuan di situs Machu Picchu sebelum akhirnya berjalan menuju hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan tidak adanya aktivitas manusia di Machu Picchu, membuat beruang-beruang ini dapat dengan bebas mengeksplorasi wilayah tersebut. Biasanya ketika tempat wisata ini ramai turis, beruang akan cenderung bersembunyi dan menjauhi kerumunan tersebut.

Ahli biologi Ernesto Escalante yang bertugas di sekitar Machu Picchu menjelaskan bahwa mamalia itu memiliki sifat asli takut dengan manusia.

ADVERTISEMENT

Beruang spectacled juga diklasifikasikan sebagai hewan langka dan masuk dalam daftar merah spesies yang terancam punah menurut Union for Conservation of Nature (IUCN).

Beruang jenis ini merupakan satu-satunya spesies yang masih bertahan di Amerika Selatan dan jenis terakhir dari sub kelompok beruang muka pendek.

Beruang spectacled merupakan mamalia omnivora kecil. Jika berdiri, tingginya berkisar 1,3-1,9 meter. Beratnya sekitar 80-125 kilogram.

Beruang ini memiliki rambut gelap atau biasanya gelap. Ia memiliki bercak terang di wajahnya yang melingkar seperti cincin di sekitar matanya.

Manusia menjadi ancaman utama bagi beruang ini karena dianggap mengganggu habitat aslinya. Selain itu, beruang ini kerap dibunuh karena dianggap merusak tanaman atau memakan ternak.

Di samping itu, bagian tubuh beruang ini juga masih digunakan untuk tujuan pengobatan atau ritual. Di beberapa daerah, daging beruang bahkan dihargai mahal. Maka tak heran bila beruang ini kerap ditangkap dan dijual.




(pin/ddn)

Hide Ads