Ada Ikan Bisa Berjalan dari Papua, Sudah Tahu Belum?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Ikan Bisa Berjalan dari Papua, Sudah Tahu Belum?

Hari Suroto - detikTravel
Minggu, 24 Jan 2021 07:43 WIB
Mud-skippers guarding and fighting for their territory in the wet and low tide of the mangrove tree area in Malaysia
Foto: Ilustrasi ikan berjalan (Getty Images/iStockphoto/Ankorlight)
Jayapura -

Satwa Papua sungguh unik dan menarik, salah satunya ikan yang bisa berjalan. Ikan ini bisa hidup di dua dunia, darat dan air. Seperti apa ya ikannya?

Di pesisir Papua, terutama di daerah rawa bakau dan perairan berlumpur terdapat spesies ikan yang sangat unik. Ikan ini adalah ikan gobies "berjalan" (walking gobies).

Ya, betul. Sesuai dengan namanya, ikan ini bisa berjalan di daratan. Gobies termasuk kelompok ikan dengan jumlah spesies terbesar di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikan ini punya lebih dari 2.000 spesies dalam lebih dari 200 genera. Kebanyakan adalah ikan kecil dengan panjang kurang dari 10 cm. Ikan gobies "berjalan" termasuk dalam genus Periophthalmus.

Ikan ini tergolong spesial karena mampu bertahan dalam waktu lama di luar air. Mereka bahkan dapat memanjat akar bakau untuk mencari serangga yang jadi makanan mereka. Sebanyak 12 spesies ikan ini tersebar luas di Indo-Pasifik.

ADVERTISEMENT

Apabila ada perahu yang mendekat maka ikan-ikan gobies ini akan serentak masuk ke dalam air. Setelah aman, mereka akan muncul kembali ke permukaan.

Pada saat muncul kembali ke permukaan, biasanya gobies jantan akan "berjalan" dan beratraksi untuk memikat betina dengan mengangkat siripnya. Atraksi ini juga sekaligus sebagai ajang persaingan antar sesama jantan untuk menarik perhatian si betina.

Ikan ini memang asli daerah pesisir dan perairan bakau. Mereka bisa tumbuh hingga sepanjang 30 cm. Warnanya kecoklatan, ada yang terang ada juga yang gelap.

Saat air pasang, ikan gobies akan bersembunyi di balik rumput laut atau tanaman lain. Saat air surut, baru ikan ini keluar dari lumpur dan mencari makan.


---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.




(wsw/fem)

Hide Ads