Dulu Jadi Kawasan Populer, Kini Cape Town Jadi Kota Sepi Turis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dulu Jadi Kawasan Populer, Kini Cape Town Jadi Kota Sepi Turis

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Minggu, 24 Jan 2021 17:45 WIB
Sepinya Cape Town saat corona melanda
Foto: Cape Town yang sepi turis (Dwayne Senior/Getty Images)
Cape Town -

Cape Town adalah kota dambaan para turis. Pegunungan luas, pantai berpasir hingga hutan indahnya selalu menarik perhatian.

Namun, semua terhenti saat pandemi melanda. Tak ada lagi ramai turis yang berdatangan ke tempat populer itu.

Dilansir CNN Travel, pembatasan dimulai sejak Maret tahun lalu, saat Corona mulai menyerang negara di mana tersebut berada. Kini musim panas harusnya jadi dambaan para turis, tapi malah jadi waktu dimana mereka memerangi virus Corona varian baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan lalu, Afrika Selatan mencatat lebih dari satu juta kasus COVID-19. Pariwisata sebenarnya telah dibuka untuk turis internasional pada bulan November, tapi virus Corona varian baru justru memnuat banyak negara menangguhkan penerbangan masuk dan ke luar Afrika.

ADVERTISEMENT
Sepinya Cape Town saat corona melandaSepinya Cape Town saat corona melanda Foto: (Dwayne Senior/Getty Images)

Biasanya pun kerumunan turis asing datang berbondong-bondong ke Camps Bay dan di atas Gunung Table. Namun kini turis yang datang adalah orang Afrika Selatan dari luar negeri yang mengambil risiko untuk kembali ke rumah.

Saat menjelang perayaan tahun baru, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa menutup banyak pantai di negara itu. Penjualan dan konsumsi minuman alkohol dilarang.

Penggunaan masker diwajibkan, disinfektan disemprotkan dan pemeriksaan suhu tak ada habisnya dilakukan. Jam malam juga diberlakukan mulai pukul 9. Bar dan restoran pun menyesuaikan diri dengan menawarkan bir non alkohol dan mocktail.

Sepinya Cape Town saat corona melandaSepinya Cape Town saat corona melanda Foto: (Dwayne Senior/Getty Images)

Biarpun begitu, pembatasan baru tak menyurutkan semangat warga. Banyak dari mereka yang mencoba menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan, beberapa menjelajahi taman di pegunungan.

"Tahun ini terasa sunyi. Segala sesuatunya harus diatur dan diperiksa sebelumnya untuk memastikan semua orang sehat dan nyaman. Bahkan rencana akan berubah pada saat-saat terakhir karena persyaratan isolasi atau pedoman baru," kata warga Afrika Selatan, Lara Kerswill.

Cape Town biasanya menyajikan bar di tepi laut, perkebunan anggur dan kemewahan bagi para turis kaya. Namun saat virus menyebar, semua betul betul berubah.




(elk/elk)

Hide Ads