Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa tahun 2021 ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan berfokus mengembangkan desa wisata di Indonesia. Pengembangan ini menggunakan benchmark (patokan) global, salah satunya desa di Kroasia.
Rencana tersebut disampaikan Sandiaga dalam Rapat Kerja antara Komisi X DPR RI dengan Kemenparekraf yang diselenggarakan pada Selasa (26/1/2021). Dalam kesempatan itu ia sekaligus menuturkan hasil kajian pembangunan desa wisata.
"Untuk pengembangan desa wisata, kami menggunakan benchmark global yang berbasis kearifan lokal. Berikut bisa dilihat berbagai contoh, salah satu yang diangkat hari ini adalah di Kroasia, yang mengandalkan rural tourism," kata Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparan tersebut, konsep desa wisata Kroasia dilakukan pada 2011 di Istria, yang melibatkan 20 kotamadya. Melalui program ini, Kroasia mampu menghasilkan pendapatan rata-rata lebih dari Rp 1,9 miliar. Dengan nilai tambah sebesar Rp 798,2 miliar atau sekitar 40, 13 persen.
Untuk mewujudkan hal ini, Sandiaga menyampaikan bahwa Kemenparekraf menggandeng perguruan tinggi untuk memperkuat kajian dan mengembangkan sumber daya manusia di desa wisata.
"Dalam pengembangan desa wisata di Indonesia, Kemenparekraf bekerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian lainnya," kata dia.
Kerja sama itu menghasilkan kajian sementara yang memuat perkiraan komponen kebutuhan dalam membangun desa wisata. Komponen itu meliputi proses design thinking yakni menyusun konsep dan pemetaan lokasi serta merumuskan potensi. Kemudian pelatihan sumber daya manusia, penggunaan media sosial dalam pembuatan dan penyebaran konten, pembangunan infrastruktur, dan kolaborasi dengan komunitas untuk penelitian serta pengembangan.
Sandiaga menyampaikan saat ini terdapat 244 desa wisata di Indonesia. Desa wisata ini terbagi menjadi 54 desa wisata rintisan, 142 desa wisata berkembang, dan 48 desa wisata maju.
"Pengembangan desa wisata yang merupakan amanat RPJMN 2021-2024 akan dilakukan bersama kementerian dan lembaga terkait, untuk pendampingan 244 desa wisata menjadi desa wisata mandiri, yang nantinya akan disertifikasi menjadi desa wisata lanjutan," ujar Sandiaga.
Dalam program pendampingan ini, Kemenparekraf akan melakukan pengembangan sumber daya manusia, bimbingan teknologi pengelolaan desa wisata, pengembangan produk atau travel pattern, dan promosi digital.
"Kami harus bekerja sama dengan banyak pihak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi. Kami juga harus membuka pintu bekerja sama dengan pihak lain, termasuk komunitas yang dapat berkontribusi dalam pengembangan desa wisata," kata Sandiaga.
"Kolaborasi lintas sektor harus ditingkatkan dan diperbaiki. Harus dilakukan dengan penuh kesungguhan paling tidak pada tahun 2021 karena desa wisata sekarang juga selain punya potensi, mereka mengalami kesulitan yang betul-betul berat karena kunjungannya drop secara signifikan," kata dia.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol