Naik pesawat bukan lagi jadi barang mewah setelah banyak maskapai berbiaya rendah di Indonesia. Tapi, apakah murahnya harga tiket pesawat ini sebanding dengan keamanan yang akan diterima penumpang?
Dalam perbincangan detikcom dengan maskapai Citilink, VP Safety, Security, & Quality PT Citilink Indonesia yakni Captain Teguh Kristiono menjelaskan bahwa biaya rendah bukan berarti keamanan pun jadi rendah. Biaya operasional yang dihemat oleh maskapai bukan terkait dengan keamanan melainkan pelayanan di pesawat.
"Citilink menganut konsep LCC (low cost carrier) yang tentunya apa yang bisa diefisienkan dari segi service (pelayanan). Contohnya, untuk makanan penumpang bisa membawa sendiri atau harus membeli. Kemudian, dari segi entertainmentnya (hiburannya) tidak ada. Cabin interior juga lebih sederhana dibandingkan full service (pelayanan penuh), misalnya jok di full service berbahan kulit kalau ini biasa saja," kata Captain Teguh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun safety (keamanan) menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar. Mulai dari perawatan, Citilink sudah memenuhi standar dari GMF AeroAsia. GMF AeroAsia sendiri sudah mendapatkan sertifikasi dari FAA (badan penerbangan Amerika) dan Eropa yang notabene sudah tingkat dunia," ujar dia.
Dalam perawatan pesawat sendiri, meskipun Citilink menyerahkannya pada GMF AeroAsia, perusahaan tetap melakukan pengecekan ulang.
"Kami memastikan GMF AeroAsia melakukan segala sesuatu dengan tepat berdasarkan bukti. Misalnya GMF melakukan C-check itu buktinya apa? Itu kita lakukan dan kemudian lapor ke DKKPU. Perawatan ini diaudit baik oleh pihak dalam maupun pihak luar (lembaga internasional)," Captain Tegun menjelaskan.
Selain rajin melakukan perawatan pesawat, keamanan Citilink juga dijamin dari sisi sumber daya manusianya. Dalam hal ini, pilot dan pramugari wajib mematuhi Standar Operational Procedure (SOP). Dengan ketaatan ini, Citilink pernah mendapatkan peringkat pertama sebagai maskapai yang peduli soal keselamatan.
"Citilink juga sebagai maskapai LCC pernah meraih peringkat pertama dalam ajang Transportation Safety Management Award 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sebagai perusahaan jasa transportasi udara terbaik dalam mengelola aspek keselamatan penerbangan di sepanjang tahun 2017," Captain Teguh memaparkan.
"Jadi, tidak ada perbedaan safety antara LCC dengan full service karena keamanan tidak bisa ditawar," kata dia.
Baca juga: Aturan Maskapai Citilink Selama PPKM |
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol