Pihak keluarga korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 menuntut produsen pesawat yang jatuh tersebut, Boeing Corporation. Kuasa hukum korban menyampaikan dugaan penyebab jatuhnya pesawat itu di Kepulauan Seribu.
Mereka menyatakan sebagian pesawat Boeing 737-500 rusak dan sangat berbahaya karena auto throttle mengalami kegagalan fungsi. Hal itu mengakibatkan perbedaan daya yang diberikan ke mesin dan menyebabkan hilangnya kendali.
Selain itu juga membuat mesin-katup pengecekan udara tahap kelima mengalami korosi dan bocor, menyebabkannya macet di posisi terbuka selama penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini telah mengakibatkan kompresor macet yang tidak terkendali," demikian keterangan dari firma hukum asal Chicago, AS, Wisner seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Gugatan pada Boeing sudah disampaikan Wisner pada 25 Januari 2021.
"Gugatan sudah diajukan ke Pengadilan Circuit Cook County, Illinois, kantor pusat Boeing," tulis Wisner.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pontianak itu jatuh pada 9 Januari 2021.
Pesawat mengangkut 62 orang termasuk kru pesawat. Setelah 13 hari melakukan pencairan, timSAR akhirnya menghentikan upaya evakuasi. Hingga 26 Januari lalu Tim DVI Polri sudah berhasil mengidentifikasi 55 jenazah korban.
55 Jenazah itu meliputi laki-laki 27 orang dan perempuan 28 orang. Jenazah korban 42 orang berhasil diidentifikasi melalui DNA dan 13 orang lainnya berhasil diidentifikasi melalui hasil sidik jari jenazah korban.
"Update hari ini, tim berhasil mengidentifikasi dua korban lagi. Dua korban lagi berhasil diidentifikasi pada hari ini," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati Brigjen Asep Hendradiana saat konferensi pers identifikasi korban Sriwijaya Air SJ 182 di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (26/1/2021).
(ddn/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol