Industri di pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami tekanan berat. Banyak hotel dan restoran serta yang berhubungan dengan wisata harus berguguran.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengusulkan adanya paket stimulus seperti pinjaman lunak untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Mengingat kita harus hindari mengurangi kerusakan permanen yang dihadapi oleh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena di periode pertama 3-6 bulan cash flow negatif, mereka masuk ke periode mantab yakni makan tabungan, tapi mereka sekarang memasuki periode untuk memenuhi kebutuhan cash-nya, mereka harus manset, makan dari menjual hasil aset, harus menjual aset ini yang harus kita hindari, kalau aset produktif yang dijual akan menimbulkan kerusakan yang permanen," ujarnya kepada detikcom, Selasa (2/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terbaru, ratusan hotel di Yogyakarta dilaporkan mengalami gulung tikar, sebagian ada yang mulai dijual. Sandiaga mengaku sudah menerima informasi ini dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia). Tidak hanya di Yogya, hotel di lokasi lain seperti Bali juga mengalami hal yang sama.
"Saat saya bertemu dengan Menteri Keuangan, apa yang dihadapi teman-teman (perhotelan) di Bali dan Yogyakarta harus diberi perhatian ekstra karena sektor ini adalah penyumbang pemasukan ke pemerintah dari pariwisata dan ekonomi kreatif selain pajak yang dibayarkan dunia usaha kepada pemerintah," ujarnya.
Ada BPPN Versi Hotel?
Selain soal pinjaman lunak, Sandi juga mengusulkan adanya badan penyelamat industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang mirip seperti Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada krisis ekonomi tahun 1997-1998 lalu.
"Waktu itu ada BPPN yang memberikan suatu kesempatan untuk aset-aset tersebut di-warehouse atau diselamatkan agar tidak jatuh secara massif kepada predator-predator, atau pembeli predator yang menunggu membeli harga jatuh saat disita oleh bank. Tapi diberi kesempatan kepada pemilik usaha dan pengelola untuk restrukturisasi jangka waktu yang lebih panjang. Ini butuh payung hukumnya, saya nanti akan berbicara dengan Ibu Menkeu, Pak Airlangga Hartarto sebagai menko perekonomian dan Pak Erick Thohir, saya rasa ini butuh effort yang luar biasa," ujarnya.
(ddn/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan