Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, memasang plastik untuk menutupi Candi Ngawen. Itu untuk mengantisipasi hujan abu Gunung Merapi.
Berdasarkan pantauan detikTravel, penutupan plastik di Candi Ngawen dilakukan 4 orang dari pegawai BPCB Jateng. Mereka menaiki candi, kemudian menutup dengan plastik UV.
Candi Ngawen yang terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berlatar belakang agama Buddha. Adapun candi ini dibangun sekitar abad ke-9 sampai ke-10 M. Salah satu keunikan candi ini adalah keberadaan 4 buah arca singa di setiap sudut candi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknisi Konservasi BPCB Jateng, Sumantoro mengatakan, penutupan dengan plastik uv untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi. Untuk itu, dari BPCB Jawa Tengah mengadakan penutupan candi-candi di sekitar Gunung Merapi.
"Ini untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi dari BPCB Jawa Tengah mengadakan penutupan candi-candi di sekitar Gunung Merapi," katanya saat ditemui di sela-sela melakukan penutupan di Candi Ngawen, Kamis (4/2/2021).
![]() |
Sumantoro mengatakan, di sekitar Candi Ngawen juga ada candi lainnya, namun yang diprioritaskan Candi Ngawen karena candinya besar.
"Yang diprioritaskan Candi Ngawen karena besar," ujar dia.
![]() |
Untuk di wilayah Magelang, kata dia, selain Candi Ngawen yang sudah ditutupi di daerah Sengi, Kecamatan Dukun meliputi Candi Pendem dan Candi Asu. Kemudian, Candi Lumbung.
"Di daerah Sengi, Candi Lumbung, Pendem dan Candi Asu. Sama sini, Candi Ngawen," tuturnya.
Pihaknya menyampaikan Candi Ngawen terdiri lima candi meliputi dua candi induk dan tiga perwara. Kemudian keunikannya di setiap sudutnya ada patung singa.
"Candi Ngawen ada lima candi terdiri dari dua induk dan tiga perwara. Keunikannya di setiap sudutnya ada patung singa, 'katanya untuk menggambarkan tolak balak'. Candi Ngawen ciri khas Buddha, tapi bercorak Hindu juga," ujar dia.
Sumantoro menambahkan, jika tidak dilakukan penutupan dampak abunya bisa merusak batuan candi karena mengandung beberapa zat kimia.
"Kalau (tidak ditutupi) dampak abunya bisa merusak batuan candi karena abu Gunung Merapi mengandung beberapa zat kimia, ada belerang. Karena belerang merapuhkan batuan candi," tuturnya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?