Lagi Pandemi, Penjualan Kapal Malah Naik, Stok Habis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lagi Pandemi, Penjualan Kapal Malah Naik, Stok Habis

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 08 Feb 2021 18:44 WIB
Cruising across the ocean, cruising on a luxurious yacht, yacht with strong engine, sunset, seaside, holiday on deck, sweet life on deck, driving yacht across the coastline.
Ilustrasi ( spyderskidoo/iStok)
Auckland -

Semenjak pandemi virus Corona, larangan bepergian pun diterapkan. Namun siapa mengira kondisi ini membuat penjualan kapal di Selandia Baru malah naik.

Diberitakan Stuff, Senin (8/2/2021) penjualan kapal semenjak lockdown tahap pertama di Selandia Baru malah mengalami kenaikan. Hal ini diungkapkan oleh salah satu tenaga penjual kapal di Auckland, Selandia Baru.

"Kami kehabisan stok. Mungkin orang-orang berpikir bahwa tidak ada waktu seperti sekarang, saya pikir mereka merasa bahwa mereka harus melakukannya sekarang (berlayar)," ungkap Janis Marler dari NZ Boat Sales.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam seminggu terakhir, dari penelusuran website di Trade Me, telah 124.000 orang melakukan pencarian terhadap kapal dan peralatan berperahu. Data ini mengejutkan, karena jumlahnya lebih besar 30 persen dibandingkan tahun lali.

Juru bicara Trade Me, Logan Mudge mengatakan bahwa warga Auckland adalah yang paling bersemangat tentang kapal ini.

ADVERTISEMENT

"Auckland tampaknya memimpin pencarian, hampir 25.000 penelusuran pada minggu lalu dan mungkin America's Cup ada hubungannya dengan hal itu juga," katanya.

Cantabrians berada di urutan kedua dengan hampir 13.000 pencarian. Diikuti oleh wilayah Bay of Plenty, dengan hampir 12.000 pencarian. Mudge berkata bahwa sebagian besar minat datang dari satu kelompok tertentu.

"Orang-orang yang menelusuri perahu paling banyak berusia 40-50 tahun yang mungkin memiliki simpanan dan mencoba menggunakannya ke perahu."

Walau jumlah penjualan naik, Janis Marler prihatin dengan pendatang baru yang melakukan hobi baru tanpa mengerti dan mencari tahu lebih dalam tentang kapal ini.

"Orang-orang mengira mereka bisa pergi begitu saja tanpa pernah mengikuti kursus dan berlayar, itu tidak sesederhana itu," ungkapnya.

Hal ini berhubungan dengan himbauan dari pengawas keanekaragaman hayati Departemen Konservasi Molly Hicks. Dia menyuarakan setelah penyu hitam ditemukan mati di pantai Whangaparaoa dengan potongan baling-baling di cangkangnya.

"Karena ada kemacetan di suatu daerah, mereka mungkin tidak dapat bergerak secepat yang kita inginkan untuk menghindari hewan, atau mereka bahkan tidak bisa membedakan atau menilai air dengan benar dan berpikir itu hanya batang kayu yang mereka lewati. Padahal sebenarnya itu adalah binatang," ujarnya.

"Mohon pelan-pelan dan lihat ke mana Anda pergi. Kami ingin mengingatkan orang-orang bahwa ketika Anda menempatkan diri Anda dan penumpang di atas kapal, Anda dapat menimbulkan risiko melukai penumpang atau melukai satwa liar," tutupnya.




(sym/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads