Selandia Baru akan Buka Wisata Cuma Jika Seluruh Warganya Divaksin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selandia Baru akan Buka Wisata Cuma Jika Seluruh Warganya Divaksin

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Senin, 01 Feb 2021 21:45 WIB
WHAKATANE, NEW ZEALAND - DECEMBER 10: New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern meets with first responders at the Whakatane Fire Station on December 10, 2019 in Whakatane, New Zealand. Five people are confirmed dead and several people are missing following a volcanic eruption at White Island on Monday. (Photo by Dom Thomas/Radio NZ - Pool/Getty Images)
Foto: Jacinda Ardern (Getty Images/Pool)
Wellington -

Selandia Baru menutup perbatasan hampir sepanjang tahun. Padahal, negara ini sudah berencana membentuk travel bubble dengan Australia dan negara di wilayah Pasifik.

Dikutip dari CNN, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan bahwa varian virus Corona baru telah ditemukan di negara ini. Nantinya, otoritas medis bisa mengikuti vaksin COVID-19 paling cepat minggu depan.

"Mengingat risiko di dunia sekitar dan ketidakpastian peluncuran vaksin secara global, kita bisa memperkirakan perbatasan kita akan terpengaruh hampir sepanjang tahun ini," kata Ardern saat konferensi pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membuka kembali perbatasan, pihak berwenang harus yakin terlebih dahulu bahwa orang-orang yang telah diberi vaksin tidak menularkan virus Corona kepada orang lain. Pilihan lainnya yaitu memberikan vaksin kepada banyak populasi. Namun, menurut Ardern, kedua pilihan tersebut akan memakan waktu lama.

ADVERTISEMENT

Selandia Baru berencana akan melanjutkan penerapan travel bubble dengan Australia dan sejumlah negara di kawasan pasifik. Akan tetapi Australia pun memutuskan untuk menunda sementara rencana tersebut karena penemuan infeksi baru ini.

"Sementara itu, kami akan terus mengejar travel bubble dengan Australia dan Pasifik. Namun seluruh dunia hanya menimbulkan risiko yang terlalu besar bagi kesehatan dan ekonomi kami untuk mengambil risiko pada tahap ini," kata Ardern.

Kasus komunitas yang terjadi baru-baru ini yaitu seorang wanita yang kembali ke Selandia Baru pada 30 Desember 2021. Dia dites positif mengidap jenis virus Afrika Selatan setelah melakukan karantina selama dua minggu.

Regulator obat-obatan negara, Medsafe, tengah berupaya memberikan persetujuan sementara untuk vaksin Pfizer Inc dan BioNTech SE. Vaksin pertama akan tiba pada kuartal pertama, namun pemerintah ingin semua tersedia lebih awal.

Dalam 7 hari terakhir, rata-rata kasus positif di Selandia Baru mencapai 3 orang dengan 2.304 kasus secara keseluruhan dan 25 kematian.




(elk/ddn)

Hide Ads