Jepang sedang dilanda duka. Hampir genap 10 tahun peringatan bencana tsunami, kini gempa kembali menyusul.
Pusat gempa berada di lepas pantai prefektur Fukushima pada kedalaman 60 km (36 mil), kata Badan Meteorologi Jepang. Gempa mengguncang gedung-gedung untuk beberapa waktu saat gempa melanda sekitar pukul 11.08 waktu setempat (1408 GMT/ 21.08 WIB).
Gempa ini cukup terasa sampai ke kota tetangga. Seperti halnya di Okinawa, pulau di selatan Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Jumat (13/2) cuaca panas dan cerah banget. Tapi begitu hari Sabtu, mulai pagi cuaca aneh seharian," cerita Ulung Jantama Wisha, mahasiswa S2 Indonesia yang kuliah di University OF Ryukyu di Okinawa kepada detikTravel.
Baca juga: Jepang Gempa, KBRI Tokyo Cari WNI |
Ulung bercerita bahwa dirinya baru tinggal di Jepang selama 6 bulan. Dari cerita senior-seniornya, bulan Februari Jepang sudah memasuki musim semi.
"Kalau spring semua cerah, terus musim bunga sakura bermekaran. Tapi Sabtu kemarin enggak. Aku sampai tanya ke temen-temen apakah sering kaya gini cuacanya," ungkapnya.
Cuaca aneh tersebut tak hanya dirasakan oleh Ulung. Semua mahasiswa Indonesia yang tinggal di Okinawa juga terheran-heran dengan cuaca tersebut.
"Jadi mulai Sabtu subuh itu udara dingin, padahal harusnya panas. Terus anginnya kenceng banget sampai enggak berani buka pintu," lanjutnya.
Selama satu hari tersebut angin dirasa begitu kencang. Jendela dan pintu berderak saking kerasnya tiupan angin.
"Aku ngambil handuk di jemuran depan aja enggak berani. Untungnya handuk aku jepit jadi enggak terbang. Tapi aku handukan pakai baju bekas," katanya.
Notifikasi di smartphone Ulung terus berdering. Berbagai macam info dibagiakan di grup Perhimpunan Pelajar Indonesia.
![]() |
"Pas jam berapa itu ada berita tsunami kecil di Okinawa. Rupanya bukan tsunami, tapi gelombang besar karena angin," jelasnya.
Okinawa memang langganan badai tyhpon. Sehingga warganya sudah terbiasa dengan badai dan kencangnya angin di musim tertentu. Tapi tidak dengan bulan Februari.
"Makin malam makin serem. Entah angin atau gempa tapi jendela dan pintu bunyi dan goyang gitu karena kan dari kaca. Pokoknya mencekam banget," tambahnya.
Ulung berselancar di media sosial untuk mengetahui bencana yang terjadi di Jepang. Ternyata gempa berkekuatan magnitudo 7,3 M terjadi di Fukushima.
"Nah, kalau di Jepang itu sistem mitigasinya sudah bagus banget. Kalau ada bencana pasti akan dapat SMS dari pemerintah. Aku sendiri sama teman-teman di Okinawa enggak dapat karena kan terjadinya di mainland sementara kami jauh dan masih aman." jelasnya.
"Hari ini cuaca agak mendung karena habis hujan. Yang pasti aku sendiri ngerasa aman di sini dibandingkan di Indonesia karena sistem mitigasinya memang sebagus itu," tutupnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol