Meski Pandemi, Festival Makan Papeda di Kampung Abar Tetap Digelar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meski Pandemi, Festival Makan Papeda di Kampung Abar Tetap Digelar

Hari Suroto - detikTravel
Minggu, 14 Feb 2021 18:20 WIB
Tradisi makan papeda bersama
Foto: Festival makan papeda (Hari Suroto/Istimewa)
Sentani -

Meski sedang pandemi, Festival Makan Papeda di Kampung Abar, Papua tahun ini tetap digelar. Festival ini memang sudah jadi tradisi tahunan masyarakat setempat.

Kampung Abar berada di tepi Danau Sentani, tidak jauh dari Bandara Sentani. Sekitar 15 menit dari Bandara Sentani dengan jalan darat, kemudian dilanjutkan dengan 10 menit perjalanan menggunakan perahu.

Kampung ini terkenal sebagai satu-satunya kampung di Papua yang masyarakatnya masih eksis membuat gerabah. Setiap tahunnya, di kampung ini dilaksanakan Festival Makan Papeda dalam Gerabah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Papeda merupakan makanan khas Papua, sepintas bentuknya mirip bubur, terbuat dari pati sagu yang disiram air panas. Papeda ini disajikan dalam wadah gerabah bersama ikan kuah kuning khas Sentani.

Naftali Felle, ketua sanggar pengrajin gerabah Titian Hidup Kampung Abar mengatakan Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar, Distrik Ebungfau, Kabupaten Jayapura akan dilaksanakan tiga hari yaitu 28 - 30 September 2021.

ADVERTISEMENT

Dengan rincian, untuk 28 - 29 September pameran hasil kerajinan mama-mama pengrajin gerabah. Pameran dilakukan di stand masing-masing depan rumah pengrajin. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerumunan pengunjung dalam satu tempat.

Tradisi makan papeda bersamaTradisi makan papeda bersama Foto: Hari Suroto/Istimewa

Masing-masing stand terbuat dari bahan pohon sagu, baik itu atapnya dari daun sagu, dinding dari pelepah sagu. Masing-masing pemilik stand boleh berkreasi dan akan dilombakan oleh panitia.

Pada 30 September, acara makan papeda dalam gerabah di para-para tradisional. Pada acara ini, seusai makan papeda, pengunjung dapat membawa pulang gerabah tempat makan papedanya.

Pada pameran ini, selain gerabah, masing-masing stand juga akan memamerkan produk dari tanaman sagu, baik itu ulat sagu atau jamur sagu, kuliner sate ulat sagu serta papeda bungkus.

Selain itu juga akan disediakan sayuran organik yang ditanam oleh masyarakat Abar serta ikan hasil tangkapan di Danau Sentani.

Panitia akan menyediakan stand khusus bagi pengunjung yang ingin berlatih membuat gerabah tradisional, lebih diutamakan untuk generasi milenial.

Pada festival ini juga akan ditampilkan produk unggulan, briket arang dari ampas pohon sagu. Panitia juga akan menyiapkan petugas khusus untuk menegakkan prokes.

Mereka akan mengecek dan mengingatkan pengunjung untuk selalu mengikuti protokol kesehatan yaitu jaga jarak, selalu cuci tangan dan selalu memakai masker. Selain itu di beberapa titik juga akan disiapkan spanduk himbauan untuk selalu mengikuti protokol kesehatan.


---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.




(wsw/wsw)

Hide Ads