Arab Saudi Perpanjang Penutupan Tempat Hiburan dan Restoran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Arab Saudi Perpanjang Penutupan Tempat Hiburan dan Restoran

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Minggu, 14 Feb 2021 23:00 WIB
A picture taken on March 23, 2020, shows the empty King Fahd road in the Saudi capital Riyadh after authorities imposed a curfew for 21 days to curb the spread of the COVID-19 coronavirus pandemic. (Photo by FAYEZ NURELDINE / AFP)
Suasana di Arab Saudi Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE
Riyadh -

Arab Saudi memperpanjang penutupan kegiatan hiburan, pertemuan dan restoran selama 20 hari untuk menghambat penyebaran virus Corona.

Demikian disampaikan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Saudi, Saudi Press Agency (SPA), seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/2/2021).

Pengumuman tersebut memperpanjang serangkaian tindakan yang dilakukan 10 hari lalu dan termasuk penutupan bioskop dan pusat olahraga dalam ruangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembatasan yang mulai berlaku mulai pukul 22.00 waktu setempat pada Minggu, dan menurut pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dapat diperpanjang lagi.

Dua minggu lalu Arab Saudi menangguhkan masuk ke kerajaan dari 20 negara termasuk Indonesia, kecuali warga negara Saudi, diplomat dan praktisi medis serta keluarga mereka. Jemaah umroh pun terpaksa harus melakukan penjadwalan ulang.

ADVERTISEMENT

Arab Saudi pada hari Sabtu mencatat 337 kasus virus Corona baru dan empat kematian. Infeksi harian virus Corona di Arab Saudi memang sudah turun dari 4.000 pada bulan Juni menjadi di bawah angka 100 pada awal Januari. Itu berarti ada kenaikan lagi hingga 3 kali lipat pada bulan Februari.

Pembatasan itu itu muncul setelah Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah memperingatkan pada hari Minggu (31/1) lalu bahwa pembatasan virus Corona dapat diberlakukan jika warga dan penduduk tidak mematuhi pembatasan kesehatan.

Tindakan pembatasan baru itu dilakukan Arab Saudi di tengah lonjakan global dalam kasus COVID-19 terkait dengan variasi dalam virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.




(ddn/ddn)

Hide Ads