Sandiaga Uno: Pariwisata Jebol, PR Masih Banyak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga Uno: Pariwisata Jebol, PR Masih Banyak

Bonauli - detikTravel
Senin, 15 Feb 2021 15:17 WIB
Sandiaga Uno berkantor di Bali,Kamis (28/1)
Menparekraf Sandiaga Uno (dok Kemenparekraf)
Jakarta -

Pariwisata Indonesia masih terus digenjot di tengah pandemi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan kalau ada banyak PR yang harus dikerjakan untuk pariwisata.

"Ini musibah, Allah SWT memberikan satu PR yang luar biasa untuk membangkitkan pariwisata dan ekraf, karena sektor ini yang paling terdampak," ujar Sandiaga dalam webinar Kesiapan Sektor Pariwisata dan Upaya Pemanfaatan Teknologi dalam Smart Tourism di Era Pandemi - Sinkronisasi Kebijakan Pusat dan Kesiapan Pemangku Kepentingan Pariwisata di Daerah yang diadakan oleh Universitas Prasetya Mulya.

Sandiaga mengatakan bahwa pariwisata punya daya ungkit yang dahsyat. Pariwisata harus bertahan untuk bangkit. Sehingga Indonesia memiliki lapangan kerja yang cepat dan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ini jumlah wisman jebol, jumlah wisnus juga jebol, devisa juga jebol, tenaga pariwisata apalagi. Kita sedih, turunnya 1 juta lebih, ini PR buat kita," ungkapnya.

Dalam slidenya, Sandiaga Uno menuliskan bahwa pemerintah sebelumnya menargetkan wisman 2020 sebanyak 2,8 juta sampai 4 juta, tapi faktanya turun 75 persen. Target jumlah wisatawan nusantara 2020: 120-140 juta, turun 28,7 persen. Kemudian target devisa 2020: USD 3,3 miliar sampai USD 4,9 milar. Sementara target tenaga kerja 2020:10 juta jiwa, turun 6,67 persen.

ADVERTISEMENT

"Kita catat ada 34 juta dari pariwisata dan ekraf tahun 2019. Ada 2,6 juta terdampak pandemi, 87,8 persen pekerja kreatif mengalami pembatalan pekerjaan. Kemarin Saya lari 7 km di Bali dari Kuta-Seminyak, dulu tiap 50 meter ada minimart, ini hanya ada satu yang buka," jelasnya.

Untuk membantu menyelamatkan pelaku pariwisata dan ekraf, Kemenparekraf telah meggelontorkan subsidi dan dana hibah untuk mempercepat pemulihan. Ada 4 tahap pemulihan yang telah disiapkan yaitu mempersiapkan arah kenormalan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, mempersiapkan destinasi, membangun kepercayaan publik, meningkatkan ketertarikan wisatawan dan menciptakan atraksi yang menarik, mempersiapkan peluang pasca distribusi vaksin Covid-19.

"Quick wins, kita harus turunkan prioritas nasional. Kita harus pulihkan yang paling penting, sosial ekonomi. Kita tak mau ini memicu masalah lain yaitu sosial. Karena membangkitkan pariwisata dan ekraf artinya membangkitkan ekonomi," tuturnya.

Beruntung, Indonesia memiliki dua modal menurut Sandiaga. Pertama adalah wisnus. Karena untuk saat ini semua perbatasan negara ditutup.

"Lupakan dulu wisman, karena 1,5 bulan perbatasan ditutup. Begitu negara lain pulih baru kita buka perbatasan kita. Barulah kita liat trennya yang terfokus kepada destinasi berbasis nature dan kultur. Wisatawan lokal banyak didominasi oleh milenial dan generasi Z," katanya.

Kemudian yang kedua adalah 17 sektor subkreatif. Saat ini yang jadi jawara di era pandemi adalah sektor digital, kuliner (frozen food), fashion yang berhubungan dengan masker.

"Kita harus kobarkan api optimisme, cegah PHK, percepat kebangkitan, buka lapangan kerja kembali pada saatnya. Ayo kita bertahan, bangkitkan pariwisata, pulihkan ekraf, tentukan kebangkitan nasional pada saat nanti mudah-mudahan kita mampu mengakhiri pandemi ini," tutup Sandiaga Uno.




(bnl/bnl)

Hide Ads