4. Harga yang tinggi
![]() |
Karena proses pembuatannya tidak mudah, kain tenun Sumba pun dijual dengan harga yang tinggi. Tapi jangan khawatir, soal kualitas, kain tenun Sumba yang asli akan mampu bertahan lama.
Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, harga kain tenun Sumba dibanderol mulai harga Rp 150 ribu sampai puluhan juta. Ini tergantung pada jenis pewarnaan yang digunakan serta motif pada kain. Jika menggunakan pewarna kimia dan motifnya sederhana, harganya akan lebih murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5. Tantangan dalam melestarikan tenun Sumba
![]() |
Umbu Ignas menjelaskan sejumlah tantangan dalam melestarikan dan memasarkan kain tenun Sumba. Pertama adalah soal penggunaan pewarna kimia yang jelas lebih cepat dan murah dalam produksinya.
Padahal dari segi kualitas, pewarna alami lebih baik dan banyak perajin tradisional di desa-desa yang bertahan menggunakan metode ini. Sayangnya, dalam pemasaran kain ini kalah dengan pewarna kimia.
Kedua adalah tantangan dari daerah lain yang mengkopi motif tenun Sumba, misalnya kain dari Troso, Jepara. Konsumen masih belum bisa membedakan motif yang asli dari Sumba dengan dari Jepara sehingga seringkali mereka terkecoh.
Dewasa ini, perajin kain tenun Sumba juga harus bersaing dengan teknologi printing. Dengan adanya printing, kain lebih mudah diberi motif dan diproduksi massal. Konsumen pun lebih tertarik lantaran harga lebih murah dan mudah dibuat menjadi berbagai jenis pakaian.
Untuk menghadapi tantangan itu, Umbu Ignas bersama dengan program Rumah Asuh dari Yori Antar membuat Rumah Tenun yang dapat membantu melestarikan dan meningkatkan produksi kain tenun Sumba. Hingga kini, sudah ada 10 Rumah Tenun di Sumba Timur yang mewadahi para perajin tenun Sumba.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!