Sebanyak 49 ekor paus pilot (Globicephala macrorhynchus) terdampar di Madura. Tapi, cuma tiga yang selamat.
Paus-paus itu tiba di Desa Patereman, Bangkalan, Madura, Jawa Timur mulai Kamis (18/2/2021) dan berlanjut hingga Jumat (19/2). Paus-paus itu sempat dihalau oleh warga dan bisa kembali ke tengah laut, tapi kemudian paus-puas itu kembali menuju pantai.
Dalam perkembangannya, terhitung sebanyak 46 ekor paus mati. Cuma tiga ekor yang hidup dan bisa kembali ke tengah laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga paus-paus itu terseret arus.
Baca juga: Paus Si Penyelamat Bumi |
Taufiq Hermawan, kepala BMKG Maritim Kelas II Tanjung Perak, menyebut habitat paus itu ada di Selat Madura. Dalam tiga hari terakhir, arus di perairan Selat Madura kencang.
"Kalau disebabkan arus ada kemungkinan, fenomena cuaca berdasar arah arus ada. Dikaitkan arus di selat ada kemungkinan, karena arusnya cukup kuat 40-60 meter per sekon," kata Taufiq.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut petugas telah mengambil sampel bangkai untuk penyelidikan lebih lanjut penyebab kematian.
Puluhan paus pilot dengan ukuran 3 sampai 5 meter itu akan dikubur di bibir pantai saat air surut.
Bukan kali ini saja paus terdampar di pantai-pantai Indonesia. Pada Juli tahun lalu, 10 paus pilot ditemukan mati di dekat Kupang, NTT.
Pada tahun 2018, seekor paus sperma ditemukan mati di Indonesia dengan lebih dari 100 gelas plastik dan 25 kantong plastik di dalam perutnya. Situasi itu meningkatkan kekhawatiran tentang masalah sampah laut besar-besaran di kepulauan Asia Tenggara.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol