Menteri BUMN Erick Thohir agak geram dengan kelakuan kapal pesiar yang masuk perairan Indonesia. Dengan nada tegas ia ingin mereka tak hanya bersandar atau menumpang.
Keterangan di atas ia ucapkan dalam pertemuan tiga menteri muda di bilangan Dharmawangsa, Jakarta. Ada Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir dan Mendikbud Nadiem Makarim.
"Jadi kapal pesiar yang masuk ke Indonesia, ya mohon maaf, kalau saya berkata-kata kasar, bukan hanya tadi, numpang merapat saja," tegas Erick, Rabu (3/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick ingin kapal-kapal pesiar yang akan lalu lalang ini juga berkontribusi dalam pembangunan daerah yang disandarinya. Perlu diketahui bahwa sejumlah destinasi jadi spot kapal pesiar, seperti di Sabang, Labuan Bajo dan Raja Ampat.
"Tapi (kapal pesiar ini) juga membangun ekonomi yang ada di daerah tersebut. Itu yang akan kita sepakati," terang Erick.
Mula-mula, Erick mengutarakan bahwa sinergitas dan kerja sama antar kementerian harus dilakukan dalam masa pandemi COVID-19. Tentu kolaborasi yang akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi bangsa.
"Saya rasa di era COVID-19 ini penting sekali kementerian itu harus bekerja sama bergotong royong untuk menghasilkan sesuatu yang baik. Tadi Pak Sandi berbicara bagaimana UKM, pembukaan lapangan kerja. Pak Nadiem juga bagaimana cagar budaya," urai Erick.
"Tentu kami dari Kementerian BUMN tugasnya kan selalu infrastruktur. Nah, salah satunya yang nanti kita sepakati bagaimana juga daripada membangun turis kelautan, turisme di kelautan," imbuh dia.
Saat menyinggung pariwisata berbasis kelautan, Erick menyatakan akan ada pembangunan lagi di Bali, tepatnya kawasan Benoa. Tak hanya itu, Labuan Bajo dan Raja Ampat juga mendapat bagian lagi.
"Kita akan siapkan tadi infrastruktur di Bali di Benoa, di Labuan Bajo di titik tertentu sama di Raja Ampat. Supaya konektivitasnya terjadi," pungkas Erick.
Baca juga: Sandiaga-Nadiem-Erick Bertemu, Bahas Apa? |
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum