Setahun Corona di Bandung, Dilihat dari Taman Balai Kota

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Setahun Corona di Bandung, Dilihat dari Taman Balai Kota

Wisma Putra - detikTravel
Kamis, 04 Mar 2021 16:31 WIB
Taman Balai Kota Bandung
Taman Balai Kota Bandung (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Setahun sudah pandemi COVID-19 yang juga melanda Kota Bandung. Sejumlah taman masih belum bisa dikunjungi warga.

Penutupan ini dikarenakan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Taman Balai Kota Bandung juga masuk ke dalam larangan pembukaan.

Sebelum pandemi COVID-19 terjadi, taman ini ramai dikunjungi warga setiap harinya. Di kala weekend tiba, ribuan orang lalu lalang di destinasi tengah Kota Kembang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, di kala pandemi COVID-19, Taman Balai Kota Bandung ini sangatlah sepi. Hanya satu dua traveler yang mengunjunginya.

Wahana permainan anak sudah lama tidak digunakan. Spot-spot foto yang biasa digunakan berswafoto oleh pengunjung pun tak lagi ramai.

ADVERTISEMENT

Spot foto Gembok Cinta yang sempat booming beberapa waktu lalu tak luput dimakan pandemi, besi-besinya mulai berkarat. Air mancur Taman Badak pun tak lagi menyemprotkan air.

Meski demikian, Taman Balai Kota Bandung ini tetaplah tertata dan bersih. Perawatannya terlihat dari banyaknya tanaman yang terlihat segar dan tak ada rumput liar.

Taman Balai Kota BandungTaman Balai Kota Bandung (Foto: Wisma Putra/detikcom)

Sementara itu, destinasi ikonik Bandung lain yang terdampak pandemi COVID-19 adalah Pasar Antik Cikapundung. Destinasi ini sudah berjalan lebih dari 10 tahun yang lalu.

Di sana menjadi pusat magnet para wisatawan peminat barang antik. Pernak pernik, teko zaman dulu, kamera analog, perangko, piring keramik, hiasan dinding, kaset vinyl dan kaset tape, alat musik, hingga televisi dan radio dijual di sini.

Di masa pandemi, salah satu wisata barang antik terbesar di Kota Bandung ini mencoba bertahan selama masa pandemi COVID-19. Seperti yang terjadi pada Rahmat, salah satu pemilik toko Warung Jadoel yang mulai melirik usaha sejak 2019 lalu.

Saat baru menapaki usaha barang antik di 2019, ia sudah dihadapi dengan pandemi COVID-19 di 2020 yang membatasi kunjungan wisatawan dan jam operasional. Namun, Rahmat tetap mencari jalan lain untuk tetap melanjutkan usaha di bidang yang keluarganya tekuni di Bandung itu.




(wip/msl)

Hide Ads