Maskapai LCC Malaysia putar otak di kala penerbangan internasional masih hiatus. AirAsia kini punya AirAsia Food dengan layanan ojol antar makanan bersaing dengan Gojek/Grab.
Sanggupkah perusahaan penerbangan ini bertahan lama di model bisnis yang berbeda?
AirAsia Food adalah produk baru dari maskapai itu. Layanan pesan-antar makanan ini diluncurkan pada bulan Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memancing pengguna baru, bos besar AirAsia turun tangan langsung. CEO Tony Fernandes akan menjadi pengendara pengantarnya.
Tony, dikabarkan Mothership, akan memulai pekerjaan barunya ini pada bulan Desember. Tentu tak semua pengantaran makanan AirAsia dilayani oleh bosnya sendiri.
Hanya untuk warga Malaysia yang beruntung dan telah menggunakan platform pengiriman makanan AirAsia yang mungkin segera bertemu Tony.
Tony Fernandes mengunggah aksinya itu di Instagram pribadinya. Beberapa pengguna mengaku telah memesan untuk melihat sekilas pengusaha tersebut. Namun, pemesan harus lebih sabar.
Di awal-awal, ada program menarik dari AirAsia Food ini. Perusahaan menyediakan hadiah berupa makanan gratis selama sebulan, namun ada syarat dan ketentuannya.
Ekspansi ke Singapura
AirAsia Food melebarkan sayap ojol antar makanannya di Singapura. Tak hanya di situ, maskapai LCC ini juga berencana melebarkan sayapnya ke Indonesia.
Pandemi membuat semua pihak berpikir ulang mengenai model bisnis yang tepat, terlebih lagi buat perusahaan penerbangan. Di Singapura, ojol antar makanan ini masih dalam tahap pengenalan.
Di Singapura, AirAsia Food menawarkan pengiriman gratis selama dua minggu untuk pesanan dalam jarak 8 km. Peluncurannya dilakukan pada awal minggu ini dan sudah bekerja sama dengan 24 gerai.
"AirAsia dalam hal ini harus bertarung dengan pemain-pemain mapan yang sudah ada sebelumnya. Sejauh ini, AirAsia Food sudah memiliki 500 pengendara dan 300 operator makanan lainnya sedang dalam proses untuk bergabung," kata Lim Ben-Jie, kepala e-commerce untuk aplikasi AirAsia.
Pemesanan dapat dilakukan di situs web AirAsia Food atau melalui aplikasi supernya, di mana penerbangan juga dapat dipesan di sana.
Ada tiga platform ojol pengiriman makanan utama di Singapura, yakni GrabFood, Foodpanda, dan Deliveroo. Mereka mengenakan tarif antara 25 dan 35 persen.
Lim memperkirakan bahwa si ojol dapat menghasilkan rata-rata hingga SGD 700 seminggu jika mereka mengirimkan 10 pesanan per hari selama enam hari seminggu.
Setelah Singapura, AirAsia Food berencana meluncurkannya di Thailand, Indonesia, dan Filipina sebelum akhir tahun ini.
AirAsia Food sudah siap bersaing dengan GoFood milik Gojek dan GrabFood milik Grab yang sudah melekat di benak orang Indonesia? Kita tunggu saja.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum