Proses pembangunan gerbang masuk menuju Candi Borobudur di Palbapang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menunggu hasil kajian dari UNESCO. Seluruh dokumen terkait pembangunan tersebut nantinya akan dikirim menuju UNESCO.
Sebagaimana diketahui pemerintah akan membangun empat gerbang masuk menuju Candi Borobudur. Empat gerbang tersebut meliputi di Blondo, sebagai penanda pintu masuk wisatawan dari arah Semarang.
Kemudian, gerbang di Salaman untuk pintu masuk pengunjung menuju Candi Borobudur dari arah Purworejo. Terus gerbang Samudra Raksa yang sudah jadi di Klangon, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, sebagai penanda masuknya pengunjung dari Kulon Progo. Satu lagi gerbang di Palbapang, Kecamatan Mungkid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hilmar Farid mengatakan Candi Borobudur merupakan situs warisan dunia, jadi UNESCO punya sederet ketentuan. Salah satu ketentuan tersebut menyangkut segala pembangunan yang punya potensi berdampak pada keutuhan, keaslian situs warisan dunia harus diikuti dengan Heritage Impact Assessment atau penilaian dampak warisan.
"Bukan izin, tapi karena ini situs warisan dunia jadi UNESCO punya sederet ketentuan. Salah satunya ketentuannya segala pembangunan yang punya potensi berdampak pada keutuhan, keaslian situs warisan dunia ini harus diikuti oleh yang disebut Heritage Impact Assessment atau penilaian dampak warisan," kata Hilmar kepada wartawan saat ditemui di Balai Konservasi Borobudur (BKB), Kabupaten Magelang, Senin (8/3/2021).
"Artinya katakanlah 'apakah nanti pembangunan A atau B itu mengubah karakter keaslian dan keutuhan atau tidak'. Jadi itu, bukan izin. Sebetulnya kalau itu, UNESCO tidak punya yurisprudensi hukum di Indonesia, kita berdaulat, jadi kita yang menentukan apa yang mau dilakukan. Tapi karena ini situs warisan dunia, kita punya tanggung jawab internasional untuk memastikan keutuhan dan keaslian," katanya.
![]() |
Adapun proses sekarang, katanya, memeriksa DED (detail engineering design). Pemeriksaan desain secara mendetail, kemudian luasan, tinggi, ornamennya dan lainnya.
"Prosesnya sekarang kita memeriksa DED (detail engineering design), jadi desain yang sudah detail sekali. Apa yang mau dibangun, berapa luas, tinggi, ornamen dan seterusnya. Ini yang kemudian dilengkapi dengan (Heritage Impact Assessment) itu tadi. Kemarin rapat dengan para eselon I, kita sepakat dalam 1 minggu dari rapat kemarin itu, gambar DED dilengkapi kemudian Heritage Impact Assessment mungkin jalan seminggu lagi," katanya.
Nantinya seluruh dokumen yang ada akan dikirim menuju UNESCO. Kemudian di UNESCO nantinya akan diperiksa oleh sebuah organisasi yang bernama International Council of Monuments and Sites (ICOMOS). Nantinya mereka yang akan memberikan pandangan atau pendapatnya terkait dengan pembangunan tersebut.
"Setelah itu seluruh dokumennya dikirim ke UNESCO. Di UNESCO nanti akan diperiksa oleh sebuah organisasi namanya International Council of Monuments and Sites (ICOMOS). Jadi nanti akan memberikan pandangan atau pendapat 'apakah ini bisa diteruskan atau tidak, apakah mengancam keutuhan, keaslian atau tidak," ujarnya.
Pembangunan gerbang ini, katanya, khusus Palbapang yang masuk dalam bahasan. Sedangkan yang lainnya tidak, namun demikian pihaknya memberikan masukan.
"Gerbang Palbapang. Palbapang yang masuk dalam bahasan. Kalau yang lain kan jauh. Seperti gerbang yang ada kapalnya itu (Samudra Raksa) yang Klangon kan mengambil kapal sebagai sumber inspirasinya. Soal keindahan kita bisa diskusi panjang, tetapi yang paling penting tidak mengganggu karakteristik dari culture landscape budaya Borobudur," pungkasnya.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum