Butuh Dana Triliunan, KEK Likupang Cari Investor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Butuh Dana Triliunan, KEK Likupang Cari Investor

Femi Diah - detikTravel
Senin, 08 Mar 2021 21:02 WIB
View KEK Likupang
View Tanjung Pulisan (dok. Humas Kemenparekraf)
Manado -

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang menjadi destinasi wisata baru di Sulawesi Utara. Kini, pengelola dan pemerintah tengah mencari investor.

KEK Likupang dengan luas 197,4 hektar digadang-gadang menjadi tempat wisata unggulan di Indonesia bersama empat destinasi super prioritas lain, Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Rencananya, kawasan itu memiliki paket komplet wisata. Di antaranya memiliki hotel, villa, dan resort, pusat perbelanjaan, fasilitas olahraga kelas internasional, dan pusat konservasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Arie Prasetyo memperkirakan pengembangan KEK Likupang di tahap awal membutuhkan investasi sebesar Rp 2,22 triliun. Sementara itu, Direktur PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD) Paquita Widjaya menyebut pembangunan KEK Likupang tersebut sekitar Rp 11 triliun hingga 2024.

Salah satu langkah untuk menggaet investor dilakukan Menparekraf Sandiaga Uno dengan mengundang 50 lebih investor dalam "Gala Dinner Tourism & Creative Economy Investment Forum in North Sulawesi" di Manado pada Sabtu (6/3/2021).

ADVERTISEMENT
Penandatangan Kerangka Kerjasama atau Term Sheet Pembentukan Badan Usaha antara ITDC dan PT MPRD soal pengembangan tahap awal KEK Likupang di Manado, Sabtu (6/3/2021).Penandatangan Kerangka Kerjasama atau Term Sheet Pembentukan Badan Usaha antara ITDC dan PT MPRD soal pengembangan tahap awal KEK Likupang di Manado, Sabtu (6/3/2021). Foto: dok. Humas Kemenparekraf

Sandiaga menyebut beberapa peluang investasi pada KEK Likupang. Antara lain, infrastruktur di dalam kawasan termasuk Sustainability Concept dan menciptakan Smart Tourist Destination (STD) dan Cultural Village sebagai kunci untuk destinasi wisata dan pusat ekonomi kreatif untuk menggiatkan dukungan terhadap masyarakat setempat.

Sandiaga sekaligus menyaksikan penandatangan Kerangka Kerjasama atau Term Sheet Pembentukan Badan Usaha antara ITDC dan PT MPRD soal pengembangan tahap awal KEK Likupang. Melalui kerja sama ini, ITDC dan PT MPRD sepakat membentuk perusahaan patungan yang akan menjadi Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Likupang. Term of Sheet itu berlaku dua tahun.

"Kami berharap pembangunan tersebut tidak hanya terbatas kepada meningkatnya pendapatan daerah dan masyarakat sekitar, tetapi juga harus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta sosial budaya dan lingkungan terjaga dengan baik," kata Sandiaga Uno.

Paquita mengatakan tantangan terbesar membangun KEK di Likupang setelah ditetapkan menjadi destinasi wisata super prioritas pada 2019 adalah pandemi Covid-19. Tapi, di sisi lain situasi itu membuka kesempatan menyempurnakan rencana induk.

Paquita optimistis tidak banyak kendala teknis di lapangan untuk mengembangkan KEK Likupang, termasuk pembebasan lahan, karena kepemilikan area KEK sudah bersih dan jelas.

"Tahun 2022, kami harap sudah selesai dibangun satu area untuk resort dan cultural village and creative hub (desa budaya serta pusat kreatif). Tugas lainnya adalah menggali kebudayaan di Minahasa Utara agar semakin banyak orang tertarik untuk datang," kata Paquita.

Dengan status KEK, pengembangan Likupang didukung oleh pemerintah. Di antaranya, pembangunan jalan raya dan desa wisata.




(fem/ddn)

Hide Ads