Film animasi keluaran Disney berjudul Raya and The Last Dragon telah rilis sejak 3 Maret kemarin. Ternyata, film ini banyak memamerkan keindahan daerah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Raya and The Last Dragon mengisahkan perjuangan Raya mencari naga untuk mendamaikan dan menyelamatkan manusia. Pasalnya, tempat tinggal Raya, yakni negeri Kumandra diusik oleh kekuatan jahat.
![]() |
Raya dan sahabatnya Tuk Tuk pun berkelana mencari naga terakhir. Dalam perjalannya, ia akhirnya bertemu dengan naga terakhir bernama Sisu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Sisu ragu akan kekuatannya dapat menyelamatkan Kumandra. Namun, Raya menyuguhkan berbagai elemen unik yang terinspirasi dari keindahan alam dan budaya khas Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Keragaman itu terlihat dari berbagai bentuk motif, warna, arsitektur, makanan, hingga nilai, kebiasaan, serta adat yang dekat dengan masyarakat Asia Tenggara.
Selain itu, topi yang dikenakan oleh Raya juga terinspirasi dari bentuk stupa. Adapun, makna dari stupa tersebut adalah bumi pada bagian dasar dan air pada bagian atas yang melengkung.
Topi ini melambangkan perjalanan Raya yang semakin mengecil ke titik kebijaksanaan dan kejelasan, seperti ujung topi," kata antropolog visual Raya and the Last Dragon, Steve Arounsack dikutip dari The Hollywood Reporter.
Unsur Indonesia dalam film Raya and the Last Dragon juga terlihat dari kemampuan bela diri yang terinspirasi dari pencak silat. Bahkan, Raya memiliki pedang yang terinspirasi dari keris.
Suasana pasar terapung yang terinspirasi dari pasar terapung dan pasar malam di Asia Tenggara juga diadaptasi ke dalam film ini.
"Apakah pasar di Laos, Thailand, atau Indonesia, Anda akan melihat kepadatan kios dan energi hingar bingar. Itulah mengapa Anda melihat banyak gerakan, lampu, orang, anak-anak, orang tua, makanan, aroma, semuanya," ujar Arounsack.
Nah, jangan lupa nonton Raya and The Last Dragon sub Indo di bioskop atau streaming online legal untuk melihat keseruan dan keindahan budaya di Asia Tenggara ya!
(pay/erd)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!