Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, menyetujui usulan insentif untuk membantu operator umroh dan haji. Seperti apa?
Dikutip dari Reuters, Selasa (9/3/2021) yang merujuk kantor berita SPA, Senin (8/3), insentif itu operator haji dan umroh itu untuk mengurangi efek finansial dan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Bantuan yang diberikan kepada operator haji dan umroh itu di antaranya berupa pembebasan biaya tahunan untuk izin kegiatan komersial bagi perusahaan yang menyediakan layanan akomodasi di dua kota, Mekkah dan Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan yang bekerja di sektor haji dan umroh juga mendapatkan keringanan biaya pekerja asing selama enam bulan. Perusahaan itu juga dapat memperbarui izin dari Kementerian Pariwisata untuk fasilitas akomodasi gratis di dua kota itu selama satu tahun dan dapat diperpanjang.
Keringanan juga diberikan kepada pekerja asing di sektor haji dan umroh. Tagihan biaya tinggal bisa ditunda selama enam bulan asalkan dicicil selama setahun.
Izin operasi bus sebagai layanan pengangkutan jamaah haji dan umroh tidak akan dikenai biaya selama satu tahun. Selain itu, pemungutan bea cukai untuk bus baru akan ditunda untuk musim haji mendatang selama tiga bulan.
Keringanan lainnya yang diberikan oleh Raja Salman adalah pemungutan bea cukai tersebut bisa diangsur selama empat bulan sejak tanggal jatuh tempo.
Arab Saudi telah membuka haji 2021 kepada jemaah haji dan umroh yang sudah divaksin. Pada 2020, Arab Saudi mengurangi secara drastis jumlah jemaah haji menjadi 1.000 orang karena pandemi virus Corona. Arab Saudi juga sempat melarang umat Islam dari luar melaksanakan umrah, pertama kalinya sejak beberapa puluh tahun terakhir.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?