Duta Besar RI untuk Qatar, Ridwan Hassan, sepakat untuk menggelar Qatar-Indonesia Year of Culture 2023. Komunikasi intens dilakukan dengan Qatar.
Rencana itu diungkapkan setelah pertemuan Ridwan dengan General Manager Katara Cultural Village Foundation (Katara), Prof. Dr. Khalid bin Ibrahim al Sulaiti, Selasa (9/3/2021).
Pertemuan tersebut menjadi yang pertama bagi Dubes RI sejak diserahkannya surat-surat kepercayaan (credentials) kepada Amir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al Thani pada bulan Desember 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertemuan tersebut RI dan Katara mendiskusikan beberapa rencana kerja sama di bidang kebudayaan yang akan melibatkan Indonesia, khususnya KBRI Doha dan Katara. Salah satunya, rencana penyelenggaraan Qatar-Indonesia Year of Culture 2023 (QIYOC 2023), dengan Indonesia menjadi country partner.
Dipilihnya Indonesia tersebut menjadi kebanggaan dan diharapkan menjadi momentum bagi kerja sama kebudayaan yang lebih luas antara RI dan Qatar.
Dari rilis yang diterima detikTravel pada Jumat (12/3/2021), Dubes RI di Qatar, Ridwan, menyebut kendati penyelenggaraan QIYOC 2023 masih cukup lama, namun beberapa kegiatan pendahuluan atau pre-event bakal dilakukan.
Oleh karena itu, kerja sama dan dukungan dari Katara sebagai institusi kebudayaan terkemuka di Qatar sangat diperlukan.
Khalid bin Ibrahim al Sulaiti menyambut baik rencana yang ditawarkan Ridwan dan berjanji untuk membantu Indonesia dalam menyukseskan penyelenggaraan QIYOC 2023 beserta pre-event yang akan dilakukan.
CEO Katara juga menawarkan kepada Ridwan agar Indonesia dapat membuka pojok Indonesia atau Indonesian Corner di Katara. Pojok Indonesia tersebut dapat digunakan untuk memperkenalkan benda-benda budaya yang menjadi landmark Indonesia.
Tawaran tersebut langsung disambut baik oleh Dubes yang berjanji akan menindaklanjutinya secara lebih teknis.
Katara dibentuk pemerintah Qatar pada tahun 2010 atas inisiatif Sheikh Hamad bin Khalifa al Thani, Amir Qatar saat itu. Katara merupakan lembaga kebudayaan terkemuka di Qatar yang aktif dalam mempromosikan budaya dan tradisi arab/islam kepada dunia.
Saat ini, Katara menjadi ketua Global Public Diplomacy Network sebuah jaringan beranggotakan lembaga-lembaga kebudayaan dunia yang berasal dari 16 negara.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan