Terkait situasi terkini di Tokyo, Pemerintah Jepang mewacanakan untuk mengakhiri status darurat di kota tersebut akhir bulan Maret ini.
Kebijakan terbaru terkait kondisi Tokyo di tengah pandemi itu dituliskan oleh koran Sankei, Minggu (14/3) seperti dikutip detikTravel, Senin (15/3/2021).
Walau masih wacana, dipastikan kalau Pemerintah Jepang akan mengeluarkan keputusan final dalam pertemuan dengan sejumlah penasihat pada 18 Maret atau hari Kamis mendatang. Namun, kabar itu belum dibenarkan oleh kantor Perdana Menteri Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun faktor pertimbangannya terlihat dari ketersediaan jumlah ranjang pasien COVID-19 yang semakin bertambah banyak. Artinya, jumlah penderita COVID-19 yang dirawat di rumah sakit kian berkurang. Kabar itu diungkapkan oleh salah satu nara sumber dari Pemerintah Jepang yang dirahasiakan identitasnya.
Penurunan jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit Tokyo juga didukung dengan adanya pembatasan jam operasional restoran dan bar. Namun, ancaman meningkatnya jumlah penderita COVID-19 di Tokyo masih menjadi momok.
Terkait hal itu, suara perwakilan Pemerintah Jepang tengah terbagi untuk mengakhiri atau melanjutkan perpanjangan status darurat Tokyo. Hanya saja, tak sedikit juga yang menyebut kalau perpanjangan status darurat tak akan berdampak banyak pada kurva COVID-19.
Kabar terakhir, Jepang tengah berusaha untuk mengontrol jumlah pasien positif COVID-19 serta lewat program vaksin yang masih berlangsung. Salah satu tujuannya adalah untuk kembali bersiap menyambut Olimpiade musim panas yang diundur pada 23 Juli tahun ini pasca batal diadakan tahun lalu.
Saat ini Jepang mencatatkan kasus positif sebanyak 446.923 dan 8.573 kasus kematian akibat COVID-19.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit