Aturan Berkunjunglah yang Bikin Kontingen Indonesia Dinyatakan WO di All England 2021

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Aturan Berkunjunglah yang Bikin Kontingen Indonesia Dinyatakan WO di All England 2021

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 18 Mar 2021 12:15 WIB
BIRMINGHAM, ENGLAND - MARCH 10: A shuttlecock is seen on the court in between games during Day 6 of the Yonex All England Badminton Open at NIA Arena on March 10, 2013 in Birmingham, England. (Photo by Ben Hoskins/Getty Images)
Foto: Ben Hoskins/Getty Images

Apabila tidak masuk ke dalam daftar merah Pemerintah Inggris, siapa pun bisa berkunjung dengan catatan. Yang pertama wajib menyertakan surat negatif COVID-19 yang berlaku minimal 3 hari dari waktu kedatangan.

Kedua, wajib melakukan karantina mandiri di akomodasi tujuan atau hotel setibanya di Inggris selama minimal 10 hari. Aturan ini juga wajib dijalani oleh orang yang negatif COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, wisatawan wajib menjalani dua kali tes COVID-19 yang dilakukan di hari kedua dan kedelapan pasca hari kedatangan untuk keamanan. Di mana hal itu juga harus dipersiapkan jauh-jauh hari secara online lewat fitur bernama quarantine package yang diwajibkan oleh Pemerintah Inggris.

Untuk informasi, quarantine package yang diwajibkan oleh Pemerintah Inggris sudah mencakup biaya akomodasi selama karantina serta dua kali tes COVID-19. Paketnya sendiri dihargai 1.750 Poundsterling atau setara dengan Rp 35 juta.

ADVERTISEMENT

Tim All England kontingen Indonesia sendiri tersandung masalah akibat ada salah satu penumpang di pesawat mereka yang disebut positif COVID-19, di mana menjadi momok bagi seluruh penumpang di penerbangan yang sama.

Hal itu diungkapkan oleh manajer tim Indonesia untuk All England 2021, Ricky Soebagja. Ricky menjelaskan sampai saat ini, baik dari Badminton World Federation (BWF) maupun Panitia All England tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris.

Menurut Ricky, semua bermula saat salah satu penumpang pesawat Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, diketahui terpapar COVID-19. Namun, tidak diberikan informasi mengenai siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif COVID-19 tersebut.

Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif COVID-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari sehingga tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, tempat menginap, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu.

"Sempat ditanyakan ke panitia, dan panitia BWF tidak bisa berbuat banyak, karena mereka menyampaikan aturan dari pemerintah Inggris. Ini yang juga membuat saya menyampaikan ke KBRI, karena ini berkaitan dengan government to government. Saya meminta kejelasan khususnya untuk aturan di saat pandemi COVID-19 ini," kata Ricky.


(rdy/ddn)

Hide Ads