Tidak Bisa Langsung Pulang, Kevin Sanjaya dkk Harus Karantina di Birmingham

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tidak Bisa Langsung Pulang, Kevin Sanjaya dkk Harus Karantina di Birmingham

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 18 Mar 2021 17:31 WIB
Ini Daftar Pebulutangkis Indonesia yang Didepak dari All England 2021
Tim Indonesia dipaksa WO dari All England 2021 (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 terkait Covid-19. Setelah itu, Kevin Sanjaya Sukamuljo dkk tidak bisa langsung pulang ke Tanah Air karena diminta menjalani karantina selama 10 hari di Birmingham.

Tim nasional bulutangkis Indonesia mendapatkan kabar itu melalui email dari tim pemburu Covid-19, UK Government's National Health Service (NHS) Test and Trace. Sebanyak 20 dari 24 anggota tim Indonesia menerima email dari NHS Test and Trace.

Email dari NSH Test and Trace itu menyatakan para pebulutangkis tersebut teridentifikasi sebagai kontak dekat karena satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19 dalam penerbangan ke Birmingham, Sabtu (13/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat itu dinyatakan mereka diminta isolasi selama 1o hari atau hingga 23 Maret 2021 karena ada penumpang satu pesawat yang positif Covid-19. Andai tidak mematuhi aturan itu, mereka didenda 10.000 pound sterling atau sekitar Rp 201 juta.

Akibatnya, para pemain Indonesia tidak dapat tampil di All England 2021 yang dimulai sejak Rabu (17/3/2021).

ADVERTISEMENT

"Semua pemain Indonesia tidak akan dapat bertanding di fase saat ini dan babak berikutnya dan oleh karena itu telah ditarik dari YONEX All England Open 2021. Kami turut menyesali konsekuensi yang tidak menguntungkan ini," begitulah pengumuman resmi BWF.

Keputusan itu menjadi pukulan bagi pebulutangkis Indonesia. Sebab, dari hasil tes swab PCR yang dilakukan oleh BWF setibanya di Birmingham, para pemain negatif Covid-19. Bahkan, sejumlah pebulutangkis telah menjalani pertandingan di babak pertama.

Keputusan itu menjadi polemik di Indonesia. BWF dinilai gagal melakukan tugasnya sebagai operator kompetisi.

Selain itu, pemerintah Inggris dinilai tidak adil karena mengizinkan satu pemain tunggal putri Turki, Neslihan Yigit, tetap bertanding di All England 2021. Padahal, pebulutangkis 27 tahun itu berada dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.

Selain itu, tujuh pemain Denmark, Thailand, dan India yang menunjukkan hasil swab PCR positif saat dites di hotel dengan tes dilakukan oleh BWF dan panitia penyelenggara All England bisa tetap bermain. Yang memang kemudian dinyatakan negatif Covid-19 pada tes kedua yang berjarak 24 jam.

Merujuk situs resmi pemerintah Inggris, Indonesia memang tidak masuk dalam negara merah selama Covid-19. Sebaliknya, sesuai pengumuman Satgas Covid-19 justru WNA Inggris yang dilarang memasuki wilayah Indonesia setelah ada varian baru Covid-19 dari negara tersebut.

Inggris mencatat ada 37 negara yang masuk zona merah. Artinya, warga atau pelancong dari negara itu, baik tinggal ataupun transit, dilarang masuk ke Inggris.

Tapi, ada traveler dari sejumlah negara yang bisa bebas keluar masuk Inggris tanpa perlu melewati tes swab PCR. Yakni, dari Irlandia, Irlandia Utara, Skotlandia, Wales, Isle of Man, Jersey of Guernsey, Ascension, Kepulauan Falkland, St Helena, dan Myanmar.

Dalam situs itu disebutkan mereka yang memasuki Inggris selain dari negara-negara di atas wajib melewati dua proses, yakni dua kali tes Covid-19 dan karantina selama 10 hari. Karantina itu bisa dilakukan di hotel tempat menginap si traveler atau hotel karantina yang sudah ditetapkan pemerintah Inggris.

"Kalian harus menjalani tes dan karantina, kendati tes telah membawa hasil tes negatif saat memasuki Inggris," begitulah pengumuman yang disampaikan.

"Karantina selama 10 hari, di tempat kalian menginap atau hotel karantina."

Sementara itu, Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna meminta NHS untuk transparan atas kasus positif yang melibatkan tim Indonesia di Birmingham.

"Kami patuh kok dengan Prokes dan peraturan perundang-undangan. Sampai dengan hari ini kita tak tahu dimana kapan dan siapa yang berinteraksi dengan kami. Kan kami harus tahu informasinya itu. Karena dari 24 orang kami kondisi sehat dan sudah divaksinasi dan sudah dites," kata Agung.




(fem/ddn)

Hide Ads