Penjelasan Batik Air soal Penumpang Sesak Napas di Pesawat dan Meninggal di RS

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penjelasan Batik Air soal Penumpang Sesak Napas di Pesawat dan Meninggal di RS

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 19 Mar 2021 12:29 WIB
Pesawat Airbus 320-200 Neo Batik Air
Ilustrasi Batik Air (Dok. Batik Air)
Jakarta -

Batik Air nomor penerbangan ID-6187 dari Mozes Kilangin, Timika, Papua Barat ke Soekarno-Hatta mendarat darurat di Makassar. Salah satu penumpang sesak napas kemudian meninggal dunia di RS.

Pesawat itu terbang pukul 12.30 waktu Indonesia Timur (WIT) pada Kamis (18/3/2021) dan mendarat pada jam 15.37 WITA di Bandara Sultan Hasanudin. Pesawat berbelok ke Makassar setelah salah satu penumpang mengalami sesak nafas dan harus ditangani secara medis.

Penumpang yang berusia 21 tahun itu, kemudian dikabarkan meninggal di rumah sakit setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui rilis pada Jumat (19/3), manajemen Batik Air menjelaskan insiden itu. Batik Air menyebut telah melakukan perjalanan sebagaimana standar operasional prosedur (SOP) dan pedoman protokol kesehatan.

"Batik Air penerbangan ID-6187 dipersiapkan secara baik. Semua penumpang serta awak pesawat sudah menjalani pemeriksaan kesehatan Covid-19 dengan dinyatakan negatif," Batik Air dalam keterangannya.

ADVERTISEMENT

"Dan sebelum masuk ke pesawat udara (ketika berada di terminal keberangkatan) surat hasil uji kesehatan sudah diverifikasi oleh petugas medis dari lembaga yang berwenang," begitulah lanjutannya.

"Dalam penerbangan ini, sebelum keberangkatan bahwa tidak ada tamu yang memberikan informasi dengan kondisi tertentu yang menyangkut kesehatan seperti sakit," Batik Air menambahkan.

Meski begitu, 120 menit setelah lepas landas, seorang penumpang pria berinilisal MN itu sesak di bagian dada. Keterangan tersebut disampaikan oleh tamu yang duduk di sebelahnya dan meminta bantuan kepada awak kabin.

"Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/ SFA) Syarifah Sari Dewi bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung guna mengetahui kondisi aktual penumpang," Batik Air menjelaskan.

"Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter," Batik Air menambahkan.

Batik menyebut di penerbangan ID-6187 terdapat tenaga medis, di antara penumpang. Awak kabin juga memberikan POB (tabung oksigen portabel) ke penumpang tersebut.

Sesaat ketika tiba di Bandara Sultan Hasanudin, penumpang Batik Air itu akhirnya diangkut dari pintu pesawat bagian belakang. Ia lalu dibawa ke rumah sakit.

Atas nama manajemen dan seluruh karyawan Batik Air mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya MN di rumah sakit.

"Batik Air juga menyampaikan terima kasih atas upaya penanganan dari awak pesawat, tenaga medis, pengelola bandar udara, petugas lalu lintas udara serta pihak lainnya dalam penanganan satu tamu ID-6187," Batik Air menjelaskan.

Petugas Batik Air di Makassar bersama pendamping membantu proses pengurusan jenazah dan administrasi.

Batik Air penerbangan ID-6187 mengudara kembali (18/ 03) dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanudin pada 16.44 WITA dan sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 17.44 WIB.




(fem/ddn)

Hide Ads