Kepulauan Malta sudah membuka perbatasan dan salah satu turis bernama Fernandes Thomas Sylvestre melancong ke sana. Setelah puas, dia ingin cepat-cepat pulang sampai memalsukan hasil tes Covid-19.
Malta memang sebuah negara kepulauan yang indah. Negara ini hanya 80 km dari Italia.
Setelah Fernandes puas liburan di Malta, turis ini akhirnya memutuskan untuk pulang. Karena masih pandemi, semua turis yang datang dan pulang harus menunjukkan tes negatif Covid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fernandes tak keberatan untuk tes. Namun ternyata hasil tesnya harus ditunda. Ini membuat Fernandes bingung. Dia sudah ingin pulang tapi masih belum bisa. Sementara dirinya telah memesan tiket pesawat.
Akhirnya Fernandes menggunakan cara kotor. Dia memesan sertifikat palsu agar bisa pulang ke Prancis. Fernandes tampak yakin dengan hasil tes tipuannya itu.
Namun ternyata begitu sampai di Bandara Internasional Malta, sertifikat palsu itu ketahuan. Fernandes pun digiring oleh petugas yang berwajib.
Setelah diintrogasi, Fernandes mengaku bahwa hasil tesnya adalah tipuan. Dia mengaku bersalah karena ingin cepat pulang.
Karena perbuatannya, Fernandes malah harus lebih lama lagi tinggal di Malta. Dia juga harus menjalani sidang di pengadilan.
Tidak cuma itu, hakim Claire Stafrace Zammit menyatakan bahwa Fernandes bersalah dan harus membayar denda.
Tak tanggung-tanggung, dendanya 800 euro atau sekitar Rp 13 juta. Wih! Sudah tak jadi pulang, harus denda pula. Fernandes rugi dua kali.
Ternyata kasus ini bukanlah yang pertama di Malta. Sebelumnya, insiden serupa pernah terjadi di pada pesepakbola Brasil yang mau keluar dari Malta. Sertifikat palsu itu ketahuan karena tak punya tanggal.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?