Jepang semakin cinta bumi. Setelah larang penggunaan kantong plastik, sekarang sendok-garpu plastik tak akan dijual.
Sadar diri, itulah yang dirasakan oleh Jepang. Sering dibilang produsen plastik terbesar, akhirnya Jepang mulai go green secara bertahap.
Dilansir dari Sora News, Jepang sudah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dibuktikan dengan adanya pelarangan kantong sampah plastik secara nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toko swalayan, supermarket, sampai restoran menyambut baik kebijakan ini. Memang tak bisa langsung dihilangkan, namun penggunaan kantong plastik sekali pakai jadi berbayar. Biayanya 10 Yen atau sekitar Rp 1.300an.
Penggunaan kantong plastik sekali pakai langsung menurun drastis. Sementara kantong ramah lingkungan mulai digunakan oleh masyarakat Jepang. Bahkan di Kota Kameoka, di Prefektur Tokyo melarang penawaran kantong plastik, baik gratis maupun berbayar.
Langkah ini terus dimajukan oleh Pemerintah Jepang. Kementerian Lingkungan Hidup telah menyusun RUU baru yang menargetkan larangan garpu dan sendok plastik di toko swalayan dan bisnis lainnya. Ini juga termasuk barang-barang plastik yang ada di hotel.
RUU ini diajukan oleh kabinet pada 9 Maret dan diharapkan mulai berlaku pada April 2022 jika disetujui. Toko-toko yang memberikan sendok-garpu gratis akan didenda hingga 500 ribu Yen atau sekitar Rp 65 juta. Wow!
"Sejak saat itu, sendok tidak akan diberikan secara gratis. Ini adalah versi lanjutan dari biaya untuk tas belanja plastik," ujar Menteri Lingkungan Shinjiro Koizumi.
Namun ternyata, respon dari masyarakat tidak begitu menyenangkan. Banyak warga yang menganggap bahwa tanpa sendok-garpu plastik, membeli makanan di swalayan akan jadi merepotkan.
Kantong plastik sekali pakai bisa diganti, namun sendok sepertinya punya tempat tersendiri di hati masyarakat. Untuk sementara tambahan sendok akan diberi biaya tambahan sekitar 5 Yen atau sekitar Rp 700 per buah.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!