Penelitian penting
Pada tahun 2010, letusan gunung berapi besar di EyjafjallajΓΆkull, Islandia, menutup wilayah udara di seluruh Eropa, merugikan industri penerbangan lebih dari $ 1 miliar.
Airborne Laboratory dikerahkan untuk mensurvei atmosfer untuk mencari tanda-tanda abu dari gunung ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua tahun kemudian, pesawat tersebut membantu perusahaan energi Total dalam menanggapi kebocoran platform gas Elgin, 150 mil di lepas pantai Skotlandia. Mereka mengukur tingkat metana di udara.
Airborne Laboratory juga bisa menyelamatkan nyawa. Pada tahun 2016, FAAM melakukan misi untuk mempelajari monsun India, untuk lebih memahami bagaimana awan berevolusi dari waktu ke waktu dan memprediksi pola curah hujan. Upaya itu dapat membantu memastikan keamanan pangan.
Sekarang, tim tersebut sedang mengerjakan proyek yang memantau jalur pelayaran di Atlantik Utara. Mereka mengukur dampak peraturan baru yang membatasi emisi sulfur kapal di perairan internasional.
Data tersebut akan membantu menganalisis dampak pelayaran terhadap kesehatan dan iklim. Pandemi berarti beberapa proyek harus ditunda, tetapi tim berharap dapat melanjutkan pekerjaannya di akhir tahun ini.
Baca juga: Wow! Hotel Luar Angkasa Bakal Dibuka di 2027 |
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol