Alokasi hibah pariwisata di tahun 2020 mencapai Rp 3,3 triliun dengan realisasi Rp 2,26 triliun. Tahun ini Kemenparekraf mengajukan hibah pariwisata sebesar Rp 3,7 triliun.
Dalam rapat dengan Komisi X DPR RI, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo merinci pengeluaran hibah pariwisata di tahun 2020. Di antara pelaku wisata yang menerima hibah yaitu hotel dan restoran.
"Sektor industri penerima yaitu sebanyak 6.818 hotel dan 7.625 restoran. Organisasi hibah pariwisata tahun 2020 terbagi dua, yaitu utama dan pendukung dimana Kementerian Keuangan sebagai kuasa pengguna anggaran, organisasi utama dan Kemenparekraf/Baparekraf sebagai executing agency," kata Angela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angela menuturkan bahwa evaluasi pariwisata di tahun 2020 yaitu kurangnya koordinasi antar organisasi perangkat daerah dan perangkat di kabupaten/kota. Selain itu adalah ketidakseragaman penerapan PDUP di daerah.
![]() |
Dana hibah pariwisata ini pun masih dalam proses pengajuan melalui program PEN 2021, bagian program PEN Sektoral Kementerian atau Lembaga dukungan pariwisata.
Usulan dana hibah tersebut menggunakan data pajak hotel dan pajak hiburan pada tahun 2019, pajak penghasilan atau pajak pertambahan nilai yang masih menunggu data dari DJP Kemenkeu dan juga BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami tetap mengusulkan bahwa skema hibah tetap transfer langsung ke daerah dan saat ini kami sedang mengusulkan untuk menggunakan, pertama, data pajak hotel pajak restoran pajak hiburan tahun 2019, pajak penghasilan atau pajak pertambahan nilai 2019 untuk usaha BPW (Biro Perjalanan Wisata), ini masih menunggu data dari dan juga dari DJP Kemenkeu dan melalui BPJS Ketenagakerjaan," kata Angela.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit