Selain fokus memulihkan pariwisata dalam negeri, Menparekraf Sandiaga Uno berencana membuka perbatasan melalui Travel Corridor Arrangement dengan negeri tetangga.
Bagi Indonesia, Singapura menjadi tetangga sekaligus salah satu tujuan destinasi favorit. Nama Singapura juga turut menjadi salah satu yang diwacanakan menjalin travel bubble atau Travel Corridor Arrangement (TCA).
Memperjelas soal itu, hari Kamis ini (25/3/2021) Sandiaga Uno bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrishan di rumah dinas Menparekraf, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Sandiaga menjelaskan pada awak media bahwa ia terus menindaklanjuti kelanjutan TCA dengan Singapura.
"Ada tiga hal, pertama-tama tentang pembukaan Travel Corridor Arrangement dengan berbagai negara terus berlanjut. Barusan saya bertemu Menlu Singapura, mudah-mudahan tak terlalu lama lagi Travel Corridor Arrangement ini bisa kita wujudkan," buka Sandi.
Hanya saja, pembukaan TCA antara Singapura dengan Indonesia bukan serta merta dapat terjadi dengan cepat. Ada sejumlah hal pendukung yang harus dipersiapkan.
"Kedua kita pastikan perluasan daripada 3T, Testing, Tracing dan Treatment," tambahnya.
Selain 3T, Sandiaga juga terus gencar mendorong dilaksanakannya program vaksinasi masal. Khususnya di kalangan pelaku parekraf, di mana yang paling terdampak sekaligus menjadi garda terdepan kegiatan pariwisata nantinya.
"Ketiga proses vaksinasi yang berlangsung, bisa kita tingkatkan," jelasnya.
Lebih lanjut, salah satu syarat utama yang wajib dipenuhi untuk melakukan TCA adalah jumlah kurva COVID-19 di dalam negeri dan negara tujuan. Apabila jumlah positif kurva COVID-19 terus menurun, wacana itu bisa segera jadi kenyataan.
"Dengan penularan COVID-19 yang terkendali, maka pariwisata dan ekonomi kreatif bisa semakin bangkit. Pembahasan ini akan bisa berlanjut dan ini Menlu (Retno Marsudi) yang akan langsung melakukan tahap-tahap realisasi," ujarnya.
Saat ini, wisatawan yang ingin pergi ke Singapura masih terbatas untuk keperluan bisnis atau dinas resmi dan belum untuk wisatawan. Hanya apabila jumlah warga yang divaksinasi telah mencapai target, bukan tak mungkin kalau perjalanan wisata dapat kembali dilakukan.
"Negara yang vaksinasinya tinggi, penerapan prokes. Travel Corridor Arrangement terkait bisnis sudah berjalan, kegiatan ekonomi dan dinas. Seandainya Travel Corridor Arrangement sudah difinalisasikan, akan dibuka untuk wisatawan tak hanya terkait bisnis," tutup Sandiaga.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!